Wartawan geosurvey.co.id, Ismoyo
TRIBUNNEWS.
Acara ini sekaligus memperingati Hari Pos Sedunia pada tanggal 9 Oktober 2024.
Budi Arie di Kantor Komunikasi dan Media, Jakarta, (14/10/2024) mengatakan: “Prangko yang diluncurkan pada hari ini merupakan sejarah dan komitmen UPU yang membanggakan Indonesia dalam menjaga konektivitas global, layanan pos terjangkau di seluruh dunia.”
Lanjutnya: “Juga untuk membantu anggotanya dalam pengembangan teknologi dalam kaitannya dengan perkembangan modern.”
Saat ini, Budi mengatakan Persatuan Pos Bersatu (UPU) atau Universal Postal Union merupakan salah satu organisasi internasional tertua yang beranggotakan 192 negara. UPU didirikan pada tanggal 9 Oktober 1870 di Bern, Swiss.
Sejak bergabung pada 1 Mei 1877, pada masa Hindia Belanda, Indonesia telah menjadi salah satu jaringan pos internasional yang memberikan standar keamanan dan penyelenggaraan layanan pos di Indonesia sesuai peraturan UPU.
Menteri Komunikasi dan Media Budi Arie mengatakan Indonesia selalu berperan penting dalam memperkuat kerja sama internasional guna meningkatkan jaringan dan penyelenggaraan layanan pos.
Ia menegaskan, prangko tidak hanya sebagai alat pembayaran pengiriman surat, namun juga merupakan simbol nilai sejarah. Melalui prangko, masyarakat tidak hanya mengetahui sejarahnya, tetapi juga perubahan yang terjadi di dunia pos.
“Dengan diluncurkannya prangko ini, saya berharap dapat memperkuat peran prangko agar dunia semakin terhubung,” ujarnya.
Melalui prangko, masyarakat tidak hanya mengetahui sejarahnya, tetapi juga perubahan yang terjadi di dunia pos.
Untuk itu, Menkominfo mengapresiasi dukungan PT Pos Indonesia, Perum Peruri, dan mitra lainnya dalam pelepasan prangko UPU 150.
Ia berkata, “Saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung proyek ini. “Saya berharap acara ini dapat mendorong inovasi di bidang perposan khususnya dalam menghadapi permasalahan sistem yang ada saat ini, serta meningkatkan peran ruang tersebut dan menanam bibit-bibit filateli baru di Indonesia,” tutupnya.