Laporan jurnalis geosurvey.co.id, Nitis Hawaroh
geosurvey.co.id, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membeberkan sederet peninggalan yang dibangun selama menjabat di kabinet Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sejak 2016.
Warisan pertama adalah keberhasilan menciptakan angkutan lebaran (angleb). Menurutnya, hal ini merupakan tantangannya sebagai Menteri Perhubungan.
“Pertama adalah kualitas, yaitu mudik. Kalau mudik itu seperti ujian kita dan Park Jokowi tidak pernah memberi perintah datar, pasti jadi tantangan,” kata Menteri Perhubungan Budi kepada wartawan di Grand Indonesia, Sabtu (19/10/10). ) / 10). 2024).
“195 juta sudah kita selidiki. Bagaimana administrasinya? Alhamdulillah puas sekali dan dilaporkan oleh lembaga penyidik yang baik,” imbuhnya.
Poin lainnya adalah Flight Information Area atau FIR (Flight Information Zone) yang bisa ditangani Indonesia, khususnya di Batam, kata Menteri Perhubungan Budi.
Sehubungan dengan hal tersebut, diungkapkan Bpk. Budi Menteri Perhubungan mengucapkan terima kasih atas kerja Kementerian Perhubungan dalam menyelesaikan tugas ini. Sebab sejak tahun 1995, FIR belum terselesaikan dengan baik.
Bayangkan, mungkin 10 persen tanah Indonesia dikuasai negara lain. Jadi kalau kita ke Batam, Hello, Hello Batam akan direspon dari Singapura dan kita bayar. Kita bisa kembalikan sebagai bagian dari Indonesia
“Saya merasakan kerja sama tim Kementerian Perhubungan sangat luar biasa karena sudah hampir 3 tahun dan akhirnya membuahkan hasil setelah hampir 100 kali pertemuan dengan Singapura,” imbuhnya.
Terakhir, warisan yang patut dibanggakan adalah berkembangnya transportasi perkotaan, seperti kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.
“Pak Jokowi memulai dengan segala kontroversinya. Saya melakukannya dengan sangat keras karena harus berhadapan dengan Jepang yang sangat konservatif. Beliau harus melakukan tugas itu, tetapi pada awalnya sulit,” kata Budi.
“Jadi kereta ekspres, siapa sangka kita akan punya Hush, kalaupun saya ke Singapura, Dr. Hush, bagaimana mengatakannya? Secara umum, meskipun kita dan Singapura lebih muda, tiga hal itu, ada hal lain. ., tapi menurutku aku terlalu menghargai warisan budaya,” tambahnya.