Laporan reporter geosurvey.co.id Aisya Nursyamsi
geosurvey.co.id, JAKARTA – Sebagian masyarakat kita masih menganggap anak gemuk itu sehat.
Tapi ini tidak benar. Anak sehat bukan berarti gemuk.
Hal tersebut diungkapkan dr Agustini Utari, SpA(K), Ketua Bagian Koordinasi Endokrin Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (UK).
“Orang tua sering salah persepsi bahwa (anak) itu gemuk, mereka mengira dirinya sehat,” kata Dr. Agustini dalam jumpa pers, Kamis (17/10/2024).
Menurutnya, orang tua memiliki tanda-tanda anak sehat.
1. Anak yang sehat tumbuh seiring bertambahnya usia
Untuk mengetahui tumbuh kembang anak dengan baik, Anda dapat melihat dari tumbuh kembang anak.
Pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dilihat pada grafik tumbuh kembang anak yang biasanya terdapat pada grafik ibu dan.
Anak (KIA) atau Kartu Sehat (KMS).
Grafik ini berisi grafik anak berdasarkan umur dan berat badan.
Sebaiknya orang tua memantau tumbuh kembang anak dengan bantuan tenaga medis dengan membawa kartu KIA atau KMS.
“Sebenarnya kita kembali ke kurva pertumbuhan saja. Kalau anak kelihatannya bagus ya, tidak ada masalah. Perkembangannya bagus,” lanjut dokter. Agustin.
Misalnya menurut laju pertumbuhannya, anak usia 2-3 bulan sebaiknya menurunkan badannya.
Lalu pada usia 3-4 bulan, ia mulai tidur tengkurap. Setelah 8 bulan Anda harus duduk.
“Jadi ada yang menyontek atau tidak. Kalau umurnya 1 tahun misalnya, dia harusnya bisa cerita ke mama atau papanya ya. Nah, itu perkembangan yang sehat,” ujarnya dulu.
2. Anak yang sehat mempunyai berat badan dan tinggi badan sesuai dengan pertumbuhannya
Orang tua mungkin juga memperhatikan peningkatan berat dan panjang kurva.
Selain itu, IDAI juga memiliki perangkat bernama PrimaKu yang memantau tumbuh kembang anak.
Dengan aplikasi ini, orang tua dapat memasukkan tinggi dan berat badan anaknya.
Di sana orang tua dapat melihat apakah mereka tersesat.
“Jadi waktu lahirnya misalnya 2.500. Kita pantau selisihnya, apakah semakin parah atau membaik. (Tapi) kita juga harus memikirkan tinggi badan orang tuanya (lagi),” imbuhnya. .
Jika hal ini tidak menjadi masalah berarti anak dalam keadaan sehat. Orang tua juga harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mereka.
“Sebenarnya kalau cocok, kemungkinan besar anak tersebut sehat ya. Tapi kalau sampelnya tidak cocok, segera bawa ke dokter untuk dilihat apakah cocok,” tutupnya.