Laporan geosurvey.co.id oleh jurnalis Rita Febriani
geosurvey.co.id – Mercedes-Benz telah memilih kawasan ASEAN sebagai pusat logistiknya untuk kawasan Asia-Pasifik. Sayangnya fasilitas ini berlokasi di Malaysia, bukan Indonesia.
Mercy Regional Logistics Centre Malaysia (RLCM) terletak di Bandara Senai, Johor.
Dioperasikan oleh Mercedes-Benz Parts Logistics Asia Pacific (MBPLAP), RLCM menunjukkan komitmen merek tersebut untuk meningkatkan efisiensi layanan purna jual di 20 negara Asia-Pasifik dan menjadikan Malaysia sebagai ‘pusat logistik strategis’.
Mercy telah menginvestasikan RM189 juta dan berencana meningkatkan investasi rantai nilainya menjadi RM1,5 miliar pada tahun 2035.
Upaya berkelanjutan ini akan mendorong pertumbuhan fasilitas melalui berbagai tahap, sehingga memungkinkan merek tersebut mendukung ekspansi bisnis di masa depan dan secara signifikan meningkatkan kemampuan logistiknya.
CEO MBPLAP Jan Fischer mengatakan investasi di Malaysia menggarisbawahi komitmen perusahaan terhadap layanan pelanggan di kawasan Asia-Pasifik dan menggarisbawahi pentingnya strategis Malaysia sebagai pusat logistik.
“(RLCM baru) adalah salah satu proyek logistik terpenting Mercedes-Benz dalam satu dekade terakhir dan menegaskan kembali dedikasi kami terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan ekonomi Malaysia,” kata Jan Fischer.
RLCM yang memiliki luas lebih dari 1 juta kaki persegi akan menjual suku cadang, aksesori, dan perlengkapan penyimpanan ke wilayah tersebut, khususnya kendaraan Mercedes-Benz dan van penumpang.
Fasilitas canggih ini dilengkapi dengan sistem manajemen gudang internal, forklift otonom, robot pembersih, pemindai genggam, stasiun kerja bergerak, dan sistem lorong ultra-sempit untuk mengoptimalkan ruang.
“Mercedes-Benz RLCM di Johor menandai langkah penting dalam pembangunan ekonomi Johor, (memperkuat) peran Johor sebagai pusat logistik utama di Asia Tenggara, (mengembangkan) pengembangan sumber daya manusia dan (Memberikan) peluang karir yang berharga bagi karyawan kami, karyawan kami. ,” kata Ketua Menteri Johor Ong Hafiz Ghazi.