geosurvey.co.id, JAKARTA – Berikut rentetan kejadian seorang turis di Bekasi di Bekasi Timur yang menghentikan mobil ambulans yang disebut-sebut membawa pasien kritis dan meninggal di tempat.
Dalam video yang viral di media sosial, peristiwa tersebut disebutkan terjadi di Bulak Kapal, Bekasi Timur, pada Jumat (16/11/2024).
Dari informasi yang dihimpun, dari X (Twitter) @Tidak pernah dimulai, kejadian diawali dengan mobil ambulans dari arah RS CNK dengan kecepatan 80 hingga 90 km per jam.
Saat itu pasien dalam keadaan tidak sadarkan diri dan harus dipindahkan ke ICU RS Ananda Tambun Selatan RS CNK.
Namun saat melaju di kawasan Bulak Kapal dengan kecepatan 90 kilometer per jam, pengemudi melihat ada bus ambulans yang terparkir di sisi kiri tol arah timur.
Mobil menuju Bulak Kapal, sedangkan ambulans berangkat dari Bulak Kapal menuju jalan timur.
Karena itu, pihak keluarga sepertinya tidak terima jika pasien terlambat dirawat.
Dan siapa yang menghentikan kecepatan berjalannya, hingga pasien meninggal saat dipindahkan ke rumah sakit, tulisnya di Twitter untuk (X) @. tidak pernah
“Pihak keluarga keberatan dengan keterlambatan kedatangan ambulans di RS Ananda, karena bus sedang dalam perjalanan sehingga pasien segera dirawat.”
Saat itu terlihat sopir bus tersebut merupakan salah satu tim PO Wonogiri.
Pernyataan tersebut juga diperkuat dengan foto nomor ambulans yakni DG 76XX AD.
Sekadar informasi, pelat nomor AD digunakan untuk kendaraan asal Wonogiri, Sukoharjo, Surakarta, Karanganyar, dan Sragen.
Namun pihak armada bus tidak memberikan penjelasan apapun terkait hal tersebut. Laporan Saksi
Sementara itu, para saksi sudah memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.
Hal itu terlihat di kolom komentar salah satu jaringan yang memberikan informasi di kawasan tersebut.
“Mobil Mahardika benar-benar tancap gas, entah kenapa busnya berhenti di bawah jendela, sopir ambulans masuk ke dalam mobil, saya kira dia langsung menuju rumah sakit.
Eh sialnya di depan bus, disitulah aku memulai videonya..dan aku sempat mengejar supir ambulan dan berkata..
“Saya menggiring pasien yang tidak sadarkan diri, saya melanjutkan perjalanan menuju rumah sakit, namun saya tidak ikut melawan, namun saya ditangkap oleh pengemudi mobil dan ambulans. Akhirnya saya menyeret pengemudi ambulans ke dalam mobil. melanjutkan perjalanan menuju rumah sakit…yang ada disana.
Akhirnya, seorang saksi mata mengatakan, pengemudi Mahardika dan sopir ambulans bisa memberikan keterangan.
Saya berharap pihak kepolisian dan pengemudi ambulans bisa memberikan penjelasan agar tidak ada kesalahan di media sosial, tutupnya.
Dalam video terlampir terlihat seorang pengemudi ambulans menghampiri pengemudi ambulans yang diduga membawa pasien.
Tonton videonya dan pengemudi ambulans mengungkapkan bahwa dia adalah pasien kritis yang akan dibawa ke rumah sakit.
Ada pula sirene ambulans yang tidak berhenti karena membawa pasien kritis.
Dalam postingan tersebut juga terlihat nama bus Mahardika GA 718 Non Ekonomi dengan plat kendaraan AD-7674 OG.
“Ada permintaan dari sopir ambulans dan keluarga pasien.
Saya minta dia kirimkan virusnya karena dia memblokir bus ambulans di Bulakkapal, Bekasi Timur, yang membawa pasien tidak sadarkan diri dan akhirnya meninggal.
Garis waktu dari apa yang diterima petugas operator dari pengemudi ambulans
Ambulans datang dari arah RS CNK dengan kecepatan 80-90 km/jam dan pasien dalam keadaan tidak sadarkan diri dan dilaporkan ke RS Ananda Tambun Selatan dari ICU RS CNK.
Saat melaju di kawasan Bulak Kapal dengan kecepatan 90 kilometer per jam, pengemudi melihat ada bus ambulans di sisi kiri jalan arah timur menuju Bulak Kapal, dari jalan Kapal Bulak menuju jalan timur. . . Dan hal ini mencegah ambulans dibawa ke rumah sakit, tempat pasien meninggal
“Pihak keluarga keberatan dengan keterlambatan kedatangan ambulans di RS Ananda karena bus tersebut menghambat lambatnya perawatan pasien,” tulisnya dalam laporan @Never.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Sopir Ambulans Saat Latihan di Mobil Box Membawa Pasien Kritis hingga Meninggal Dunia, mempunyai judul.