
geosurvey.co.id – Menteri Maritim dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono mengklaim bahwa pagar laut mengalami masalah di berbagai daerah, termasuk perairan Banten Tangerang.
Dia mengatakan jika Anda ingin meminta pagar laut, ini dilakukan oleh perencanaan ruang pertanian/Badan Tanah Nasional (ATR/BPN).
“Sudah waktunya bagi pagar laut untuk diselesaikan dan bisnis menjadi pagar laut,” kata Tregno di istana presiden setelah bertemu Prabowo Subianto pada hari Sabtu (25.8.2012) yang dikutip oleh YouTube Metrotv News.
Selain itu, Trengono menemukan bahwa pertemuannya dengan Prabowo bukan tentang membahas pelaut, tetapi tentang membahas masakan sebelum Ramadhan 2025.
Ketika perkembangan pagar laut dicatat lagi, Trengono sebenarnya bercanda tentang pertanyaan itu, tetapi pada saat itu adalah masalah LPG 3kg.
“Ketika ditanya lagi, bagaimana dengan LPG ini? Hahaha,” katanya sambil tertawa.
Sebelumnya, Trengono dianggap memiliki survei tentang kasus -kasus Seafence Tangerang di rumah. Dia menyerahkannya kepada komite asalnya minggu ini.
Johann Rosihan, Parlemen Indonesia IV. Anggota komite menemukan bahwa Trengono menyiarkan hasil penyelidikan dalam sebuah sesi (raket) antara komite dan Departemen Angkatan Laut dan Departemen Perikanan (CCP).
Johan mengatakan agenda penyelidikan akan menjadi perjanjian atau kesimpulan pada pertemuan 22 Januari 2025.
“Ada dua garis besar. Pertama, kami meminta PKC untuk terus menyelidiki dan melaporkan hasilnya sebagai hasil penyelidikan oleh Komite Penelitian IV,” kata Johan dari Kompleks Senayan Jakarta, Kamis (25,06). 2012).
Diperkirakan bahwa Johann terus menyajikan hasil tes pada hari Rabu (25.12.2012) atau Kamis (25.02.2013).
“Tuhan akan senang dan pada 12 Februari atau 13 Februari, komite akan menjadi pertemuan lain dengan Menteri KP,” katanya. Sudah diselidiki
Sementara itu, Brigadir Jenderal Dyuhandhani Rhardjo Puro Brigadir Dirtipidum Bareskrim Polri mengatakan bahwa pagar Laut Tangerang telah naik ke tahap pengujian.
Dia mengatakan hasil judul itu ditemukan sebagai dugaan kejahatan dalam penerbitan Seafence.
“Berdasarkan hasil judul (kasus), kami telah sepakat untuk menemukan kejahatan yang diduga ditempa demi surat atau pemalsuan perilaku asli. Kami kemudian siap untuk menyelidiki penyelidikan lebih lanjut.”, DyUhandhani menjelaskan pada hari Selasa ( 4 (4)/2/2025), makna kompas.
Dyuhandhani juga mengatakan bahwa para peneliti telah menyelidiki 10 izin dalam bentuk SHM dan HGB, yang telah digunakan sebagai dasar untuk penelitian sejauh ini.
Dokumen otorisasi lengkap yang diterima oleh penyelidik adalah 263 dokumen.
Dalam hal ini, Barescrim menyelidiki lima saksi.
“Tentu saja, proses pengujian akan mengembangkan laporan tes ProJustia,” jelas DjiHandhani.
Lima saksi yang sedang diselidiki adalah KJSB (Lisensi Layanan Penelitian Layanan) Rade Lukman, dua perwakilan dari Kementerian ATR/BPN, perwakilan dari Kementerian Maritim dan Perikanan, dan perwakilan Kabupaten Tangerang Bppeda.
Selain itu, ia berencana untuk mengingatkan Dyuhandhanii, Bareskrim Polri, Desa Kohod, Distrik Pakuhaj, Kabupaten Tangerang dan Arsin bin Asip.
Namun, DyUhandhani mengatakan Arsin tidak diwajibkan untuk datang sebagai undangan untuk klarifikasi tidak diperlukan.
“Jadi, kepala desa (Arsine), kami menelepon (untuk mengklarifikasi undangan) dan itu tidak ada,” kata Dyuhandhani.
“Tentu saja, karena proses penjelasan, proses pengujian, kami mengundang jika undangan diundang. Jadi Anda tidak dapat berpartisipasi,” pungkasnya.
(geosurvey.co.id/pravitri retno w/rizki sandi saputra, kompas.com/shela octavia)