geosurvey.co.id – Ketahui cara menangani meriam air dan gas air mata saat mengikuti protes.
Ketika demonstrasi menjadi kacau, pasukan keamanan yang ditugaskan sering kali menggunakan meriam air atau gas air mata untuk membubarkannya.
Dijelaskan oleh Himas Helium, gas air mata mempunyai efek yang lebih serius yaitu menyebabkan sakit mata dan gangguan pernafasan.
Untuk menghindari dampak negatif dari kedua alat tersebut, para demonstran perlu mengetahui cara menggunakannya dengan benar.
Nah berikut cara menangani kedua alat tersebut. 5 Cara Mengatasi Balon Air Jauhi area percikan balon air untuk menghindari keluarnya air berlebih dari perangkat. Jika memungkinkan, bersembunyilah di balik bangunan, pohon, atau kendaraan padat. Pastikan untuk melindungi wajah dan mata Anda dengan tangan Anda. Jauhi benda tajam atau berbahaya yang dapat menyebabkan cedera jika terkena balon air. Lindungi perangkat elektronik seperti ponsel atau kamera. 7 cara mengatasi gas air mata. Hindari peluru yang mengeluarkan gas air mata. Pastikan untuk melindungi wajah dan mata Anda dengan masker atau pakaian untuk mengurangi paparan pada area tersebut. Sebaiknya jangan menghirup udara yang mengandung gas air mata agar tidak mempengaruhi zona pernapasan. Hindari kontak mata dengan gas karena dapat menyebabkan iritasi parah. Segera cuci muka dan tangan dengan air atau garam selama 10 hingga 20 menit untuk menghilangkan sisa gas. Jika memungkinkan, carilah tempat dengan udara segar, seperti taman atau lapangan terbuka, untuk menenangkan pernapasan Anda, yang mungkin terpengaruh oleh gas tersebut. Jika Anda mengalami gejala parah seperti kesulitan bernapas, nyeri dada, atau pusing, segera dapatkan bantuan medis.
Metode konfrontasi dengan air dan gas air mata inilah yang dapat digunakan aparat keamanan selama demonstrasi.
Saat mengikuti demonstrasi, jaga keselamatan diri, hindari provokasi, dan dengarkan koordinasi pemimpin demonstrasi.
(mg/mardlia)
Penulis magang di Universitas Sebelas Maret (UNS).