Laporan reporter geosurvey.co.id Rina Ayu
geosurvey.co.id, JAKARTA – Indonesia menduduki peringkat ke-5 tertinggi kelahiran prematur dengan 657.700 kasus setiap tahunnya dari sekitar 4,5 juta kelahiran setiap tahunnya.
Penting bagi bayi prematur untuk dirawat dan dipantau dengan baik untuk pertumbuhan dan perkembangannya di masa depan.
Berikut cara mengoptimalkan tumbuh kembang bayi prematur:
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan
Dokter spesialis anak dan konsultan tumbuh kembang prof. Dr. Dr. Rini Sekartini, Sp.A(K) mengatakan pemantauan tumbuh kembang sangat penting dilakukan untuk mengatasi usia minimal satu tahun, dengan memperhatikan koreksi usia dan usia kronologis.
Usia kronologis adalah usia yang dihitung sejak tanggal lahir bayi.
Sedangkan usia yang disesuaikan adalah usia kronologis bayi dikurangi jumlah minggu atau bulan antar kelahiran.
Ketika bayi prematur mengalami sedikit keterlambatan tumbuh kembang, tentu menimbulkan kekhawatiran bagi para orang tua. Tapi santai saja karena itu normal.
Misalnya bayi lahir sebulan lebih awal dan usianya saat ini 7 bulan.
Jadi umur yang dikoreksi adalah 6 bulan.
“Jadi kami melihat pertumbuhan dan perkembangan yang disesuaikan dengan usia. “Kami sangat mengamati tumbuh kembangnya hingga usia 1 tahun,” ujarnya dalam talkshow memperingati Hari Prematuritas Sedunia di RSIA Bunda Jakarta, Rabu (20/11/2024).
Pertambahan berat badan diamati sampai usia 2 tahun. Tinggi badan hingga 3,5 tahun dan lingkar kepala hingga 1,5 tahun.
“Secara khusus, berat badan anak, berapapun usianya saat ini, pada usia 2 tahun harus sama dengan anak usia 2 tahun yang lahir cukup bulan.” “Jadi itulah intinya,” katanya.
2. Memberikan nutrisi terbaik
Belum matangnya sistem pencernaan pada bayi prematur menyebabkan sejumlah gangguan pencernaan. Seperti Gerd, alergi makanan atau infeksi usus.
Oleh karena itu, menyusui adalah solusi terbaik. Selain mudah dicerna, ASI alami juga mengandung antibodi dan risiko alergi sangat rendah.
“Bayi prematur juga cenderung mengalami alergi terhadap susu sapi karena penghalang ususnya belum sempurna. “Itu akan menyebabkan lebih banyak alergi,” kata konsultan dokter anak, ahli gastroenterologi, ahli hepatologi, Dr. Dr Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K).
Jika ingin menambah berat badan bayi dengan tambahan pemberian susu, sebaiknya orang tua berkonsultasi dengan dokter.
3. Merangsang
Bayi prematur juga memerlukan stimulasi yang cukup. Berikan stimulasi sesuai usia.
Bayi prematur mengalami kesulitan menyusu pada awal kehidupannya. Oleh karena itu perlu adanya rangsangan.
Mengisap sendiri merupakan prasyarat untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu kemampuan minum.
Dokter Spesialis Anak Universitas Indonesia Dr. Luh K. Wahyuni, Sp.KFR, Subsp. datar mengatakan ada lima syarat dasar yang harus dipenuhi sebelum bayi prematur bisa minum
Pertama, bayi harus bisa menyusu. Kedua, Anda harus bisa menelan. Ketiga, mampu melindungi saluran pernafasan dari aspirasi. Keempat, Anda harus mampu mengkoordinasikan proses menghisap, menelan dan bernapas. Dan kelima, mempunyai stamina fisik yang cukup.
“Mengisap merupakan refleks bayi sehingga perlu rangsangan dengan dot yang sesuai dengan mulut bayi,” jelas dr Luh.
4. Dapatkan vaksinasi
Jangan menunda vaksinasi setelah bayi lahir.
Vaksinasi dapat melindungi bayi prematur dari tertular penyakit menular yang dapat menghambat tumbuh kembang anak.
Jadwal vaksinasi yang dianjurkan berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Dokter anak Dr. I.G.A.N. Partiwi, Sp.A, MARS mengatakan bayi prematur seringkali memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi dan memerlukan perawatan medis yang lebih intensif dan tepat sasaran.
Keberhasilan pengobatan bayi prematur sangat bergantung pada intervensi medis dini, termasuk pemantauan fungsi organ vital dan kelanjutan pertumbuhan fisik.
“Setiap tahapan tumbuh kembang bayi prematur, mulai dari perawatan NICU hingga pemantauan tumbuh kembang, harus dilakukan dengan pendekatan medis yang cermat dan multidisiplin untuk memastikan mereka dapat berkembang secara optimal dan mengurangi kemungkinan terjadinya kelainan jangka panjang,” ujar dokter yang akrab disapa sapa ini. seperti Dr Tivy.
Rumah sakit yang terletak di Jakarta Pusat ini memiliki Neonatal Intensive Care Unit (NICU) yang dirancang khusus untuk merawat bayi prematur dengan kebutuhan medis yang kompleks, salah satunya Family Integrated Care for Premature Infants (FICare) yang memberikan perawatan keluarga sehingga memungkinkan orang tua untuk berpartisipasi secara lebih efektif dalam proses merawat dan merehabilitasi bayi.
Direktur RSIA Bunda Jakarta, Dr. Imelda Rahmavati, MARS, FISQua mengatakan, idealnya kelahiran prematur harus dicegah.
Namun jika hal ini tidak dapat dihindari dan memang terjadi, inilah saatnya bekerja sama dengan fasilitas layanan kesehatan untuk membantu bayi yang baru lahir bertahan hidup dan hidup dengan baik.
Oleh karena itu, sebagai rumah sakit rujukan nasional ibu dan anak mempunyai komitmen kuat untuk memberikan perawatan terbaik bagi bayi prematur.