geosurvey.co.id, JAKARTA – Saat ini, terjadi peningkatan kejahatan digital yang menggunakan deep fake atau jenis kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk membuat trik foto, audio, dan video yang sangat meyakinkan.
Untuk itu Verihubs telah mengembangkan teknologi terbaru berbasis AI yaitu Deepfake Detection.
Teknologi ini menjadi pertahanan utama bagi perusahaan yang terlibat dalam proses e-KYC (electronic customer know-how) untuk mencegah segala jenis penipuan identitas menggunakan gambar atau gambar yang dalam.
CEO Verihubs Rick Fernando mengatakan inovasi ini merupakan langkah maju yang besar di era transformasi digital.
“Teknologi Deepfake Detection memudahkan perusahaan untuk melindungi dari ancaman penipuan digital, menciptakan landasan yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa depan,” jelasnya, Kamis (12/12/2024).
Brahmastro Kernaraman, kepala AI di Verihubs, mengatakan teknologi tersebut mampu menganalisis video dan gambar secara mendalam dan memastikan secara menyeluruh bahwa proses e-KYC dilakukan dengan keamanan maksimal.
“Kita perlu terus melakukan pemantauan, penelitian, dan eksperimen secara terus menerus bahkan dengan kemajuan teknologi laut dalam,” katanya.
TechTarget, Deepfake adalah jenis kecerdasan buatan (AI) yang populer untuk membuat gambar, audio, dan video yang sangat dapat dipercaya. Kompleksitas penyesatan membuat orang awam sulit membedakan antara konten yang benar dan salah.