geosurvey.co.id – Berikut contoh teks khutbah Jumat bertajuk “Semangat Hijrah Dalam Membangun Persaudaraan Umat”.
Diambil dari laman kemenag.go.id, contoh pelajaran khutbah Jumat ini ditulis oleh La Rudy.
Contoh hikmah khutbah jumat ini dapat dibaca pada saat khutbah jumat tanggal 25 Oktober 2024.
Contoh hikmah khutbah jum’at ini meliputi materi menimba hikmah dan hikmah dari peristiwa Hijrah.
Selengkapnya lihat contoh hikmah khutbah jumat yang dikutip dari laman kemenag.go.id di bawah ini. Contoh Teks Khutbah : Semangat Migrasi Dalam Membangun Persaudaraan Khotbah Pertama Alhamdulillah. tuhan فَيَا أَيُّهَا الحَاضِرُونَ الكِرَامُ, أُوصِيكُمْ ويَإْ ويَإِ وى اللَّهِ وَ طَعَتَلْكَ Allah berfirman dalam kitab suci-Nya, “Dari antara mereka, isteri-isterinya, dan orang-orang yang mereka sayangi.” baiklah
Maa’syiral Muslim, Jamaah Jumat yang Maha Penyayang,
Semoga kita senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah. Atas segala nikmat yang diberikan kepada kita semua. Banyak sekali karunia yang Allah berikan, dan Allah tidak menuntut imbalan atas pemberian tersebut, dan Allah tidak menuntut pujian dan penghargaan atas segala pemberian tersebut. Allah memerintahkan kita untuk berakal dan bersyukur serta tidak mengingkarinya. Allah menegaskan, “Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (Berkah) bagimu, dan jika kamu mengingkari (berkah-Ku), niscaya azab-Ku akan sangat pedih.” Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa risalah Islam. Kita semua berharap mendapat manfaat darinya di masa depan.
Maa’syiral Muslim, Jamaah Jumat yang Maha Penyayang,
Renungkan dan ambil hikmah dari peristiwa Hijrah tersebut. Umat Islam percaya bahwa ada ajaran dalam setiap cerita. Al-Quran menegaskan hal ini dalam Surat Yusuf ayat 111:
“Sesungguhnya dalam setiap kisah mereka terdapat ajaran yang dapat dipahami manusia (QS. Yusuf: 111).
Maa’syiral Muslim, Jamaah Jumat yang Maha Penyayang,
Secara tekstual hijrah berasal dari bahasa Arab, hajra-yuhajiru-muhajaratan wa hijratan. Kata hajara berasal dari akar kata hajara-yahjuru-hajran yang berarti meninggalkan. Hijrah artinya meninggalkan suatu tempat menuju tempat lain, meninggalkan tempat lama menuju tempat baru. Mereka yang melarikan diri disebut Muhajir. Hijrah terjadi pada Nabi Muhammad. Pindah dari Makkah ke Madinah bersama teman atau meninggalkan Makkah dan pergi ke Madinah. Mereka yang tergabung dalam kelompok Hijrah bersama Nabi Muhammad SAW. Kemudian disebut Muhajirin, umat Islam yang menetap atau menetap di Madinah adalah Anshor.
Kedua kelompok inilah (Muhajirin dan Anshor) yang mulai bekerja sama melalui konsep Ukhwa Islamiyyah (persaudaraan Islam) dan kemudian berdakwah bersama menyebarkan Islam atas perintah Nabi Muhammad SAW. Sejak saat itu, Islam mulai mendapat sambutan dan pengalaman yang baik, berbeda dengan saat di Mekkah yang mendapat tentangan dan penolakan yang kuat, terutama dari pihak Quraisy.
Ma Siral Muslimin, Jamaah Jumat, Rahmatullah,
Perintah hijrah pada dasarnya berasal dari Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad. Dalam surat Al-Anqabut ayat 56 Al-Qur’an,
“Hamba-hambaku yang setia, sesungguhnya negeriku luas sekali, maka sembahlah aku saja.” (QS. Al-Anqabat : 56).
Sifat-sifat orang yang melarikan diri telah Allah jelaskan dalam Al-Qur’an surat Tawbah ayat 20.
“Orang-orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad dengan hartanya dan dirinya di jalan Allah, maka mereka itulah yang mulia di sisi Allah, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Attauba : 20).
Maa’syiral Muslim, Jamaah Jumat yang Maha Penyayang,
Secara kontekstual, hijrah berarti perubahan ke arah yang lebih baik, meninggalkan kebiasaan lama yang buruk dan membangun tradisi baru yang lebih baik. Dalam konteks personal, imigrasi berarti menjadi pribadi yang lebih baik, dan bagi masyarakat, imigrasi berarti menjadi masyarakat yang lebih terbuka. Itulah sebabnya Sayyidina melihat langkah pertama Muhammad. Setelah sampai di Madinah, tujuannya adalah untuk meningkatkan hubungan antara umat Islam dengan Allah serta antara sesama Muslim dan non-Muslim. Melalui langkah ini seseorang dapat menjaga habluminallah (hubungan dengan Allah) sekaligus menjalin habluminannas (hubungan dengan sesama manusia).
Melalui kedua konsep silaturahmi tersebut, maka persaudaraan antar sesama umat beriman semakin kokoh. Mereka saling bahu membahu membantu, bekerja sama dan saling mencintai antar umat Islam dan non-Muslim, sehingga tercipta masyarakat yang aman, damai, dan sejahtera yang kemudian dikenal dengan sebutan “Civil Society”. Saat itu, Ikhwanul Muslimin diibaratkan sebagai sebuah bangunan yang kuat, yang masing-masing bagiannya memperkuat bagian lainnya. Hal ini ditegaskan dalam hadits yang dikutip Imam Muslim:
Abu Musa berkata, Rasulullah. Beliau bersabda: “Bagi seorang mukmin, mukmin yang lain bagaikan sebuah bangunan yang bagian-bagiannya disatukan.” (Sejarah Islam).
Bahkan Nabi Muhammad SAW menyerukan pentingnya persaudaraan antar sesama umat Islam. Ia menekankan, kualitas keimanan seseorang bergantung pada kecintaannya terhadap sesama. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
Dari riwayat Abu Hamzah, dari riwayat Anas bin Malik, pembantu Rasulullah, dari riwayat Rasulullah yang melihat Rasulullah, yang bersabda: “Tidak beriman seorang di antara kamu sampai dia mencintai saudaranya apa yang dia cintai.” (Bukhari dan Sejarah Muslim)
Ma Siral Muslimin, Jamaah Jumat, Rahmatullah,
Kesimpulannya, semangat hijrah bagi umat Islam Indonesia saat ini adalah bagaimana mempererat tali persaudaraan. Persaudaraan antar umat Islam dikuatkan sebagai bangunan kokoh yang saling menguatkan. Demikian pula menjaga persaudaraan sesama warga negara dan sesama umat manusia dalam bangsa agar terjalin kerukunan dan keharmonisan. Semua warga negara adalah saudara, kalau bukan saudara seiman, melainkan saudara sebangsa dan setanah air, atau saudara sesama warga negara.
Oleh karena itu, jika selama ini tampaknya ada kendala dalam hubungan, dengan semangat Hijrah kita akan menghilangkan hambatan tersebut dan meninggalkannya. Mari kita bangun persaudaraan yang kokoh seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Bersama teman-temannya saat ia mengungsi ke Madinah. Kita tingkatkan kualitas persaudaraan umat manusia berdasarkan kesamaan keyakinan, kesamaan umat dan sesama manusia. Sesungguhnya motifnya adalah untuk mendapatkan keridhaan Allah, seperti motif para sahabat ketika berhijrah bersama Nabi Muhammad SAW. Kuliah kedua al-Hamd للهوش رسوله بالحيكل ngit وينوين الحق ليزهره وشا ال اban ان ان ان ان ان. ا ا uatu ان ان ان ان ان ان ان ان ان ان ان ان ان ان ان Brig وقل ذن ذن λ λ الى wistr امَنُوا الَّذِينَ امَنُوَ مُو اللهم على ن الى ا ما bers orang ا ن ن ن ن ن ن ن ن ن ن ن amah NEه الراكم والذكر الله اكبر وقم الر
Tautan Naskah Pidato (Unduh)
(geosurvey.co.id/Latifah)