geosurvey.co.id – Tujuh orang kabur dari tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba di Kecamatan Jempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa dini hari (11/12/2024).
Agung Nurbani, Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, juga menjadi cacat akibat pelarian para tahanan.
Willy Aditya, Ketua Komisi 13 DRC mengatakan, saat ini Agung Nurbani masih diperiksa.
“Awalnya kami bertemu dengan otoritas penjara.”
“Ngomong-ngomong, ada Ketua Pelaksana Pak Ambeg, ada Ketua (Karutan) Salemba Pak Aris, karena Karuta sendiri yang dikeluarkan dari Lapas, nanti ada beberapa hal yang akan didalami,” kata Willy dalam acara “Kelasku Sendiri”. Salemba Pusat, Jakarta, Kamis (14/11/2024).
Willey mengatakan, saat narapidana tersebut melarikan diri, sipir Lapas Salemba sudah pergi.
Oleh karena itu, mereka juga akan meminta keterangan kepada Agung Nurbani mengenai kapan dan alasan kepergiannya.
Di sisi lain, Willi juga mengatakan pihaknya akan meminta keterangan soal kaburnya tujuh narapidana tersebut dari beberapa pihak.
“Yah, piketnya sama: siapa yang mengambilnya hari itu, siapa yang mengambilnya seminggu sebelumnya.”
“Langkah selanjutnya kita akan menanyakan alasan pemberangkatan, kapan sebaiknya kita minta berangkat. Tapi ini hal yang mendalam,” kata Willie.
Ketujuh tawanan perang (WBP) yang kabur itu diketahui merupakan pecandu narkoba.
Mereka melarikan diri setelah terjepit jeruji besi ventilasi ruang penjara.
Kemudian mereka memasuki selokan dan melarikan diri.
Ketujuh napi yang kabur tersebut adalah: AAK (22), J bin I (29), V bin T (47), M. Jay bin ZA (42), M bin I (43), MAU bin S (30) dan AN bin N. (27).
Salah satu narapidana yang kabur adalah pengedar narkoba Murtala yang ditangkap Polres Metro Jakarta Barat.
Tony Nainggolan, Direktur Pemasyarakatan Kantor Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah DKI Jakarta, mengatakan ketujuh narapidana yang kabur tersebut masih mendekam di penjara atau dalam masa percobaan dan berstatus narapidana.
Tujuh narapidana dan narapidana narkoba diduga melarikan diri dari ledakan jeruji di ruangan tersebut, kata Tony di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/12/2024).
Tony mengatakan, pihaknya kini bekerja sama dengan polisi untuk melakukan pencarian dan pengejaran.
“Rutan Jakarta Pusat bersama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan siap bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki masalah ini,” kata Tony.
Investigasi tersebut mencakup tinjauan internal terhadap kinerja petugas Lapas Salemba ketika tujuh narapidana kabur dari selnya.
Tujuh narapidana yang kabur di Salemba diharapkan segera ditangkap pihak berwajib dalam waktu dekat.
“Rutan Jakarta Pusat akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menjamin keselamatan dan keamanan masyarakat. Kami mohon dukungan masyarakat,” kata Tony.
(geosurvey.co.id/Milani Resti/Adi)