geosurvey.co.id – Prestasi luar biasa diraih Indonesia saat tampil di final Piala Sohindinata 2024.
Indonesia sukses menjadi juara Piala Sohindinata 2024 setelah mengalahkan China di babak final.
Bagi Indonesia bisa mengalahkan China di final tentu merupakan pencapaian yang luar biasa.
Inilah sebabnya mengapa posisi Tiongkok di Piala Sohindinata luar biasa.
China menjadi negara dengan gelar juara terbanyak sepanjang sejarah.
Mereka telah memenangkan Piala Sohindinata 14 kali dari 20 kali.
Negeri Tirai Bambu itu hanya gagal meraih kemenangan pada tahun 2006, 2011, 2013, 2019, 2022, dan 2024.
Indonesia jelas berperan dalam mematahkan hegemoni Tiongkok.
Selain tahun ini, wakil Merah Putih juga mengecewakan China di tahun-tahun lainnya. Jadwal Final Bulutangkis Piala Sohindinata 2024 adalah Indonesia vs China, Sabtu (10 Mei 2024) pukul 14:00 WIB. (Tangkapan layar resmi Instagram @badminton.ina)
Indonesia juga menyalip Tiongkok pada tahun 2019.
Artinya Indonesia sudah dua kali menjadi juara Piala Sohindinata.
Selain Indonesia dan China, hanya dua negara lain yang berhasil mencapai prestasi tersebut.
Korea adalah salah satu negara lainnya.
Korea telah memenangkan turnamen ini tiga kali.
Negeri Ginseng menjadi juara Piala Suhandinata pada tahun 2006, 2013, dan 2022.
Sementara satu tempat lagi menjadi milik Malaysia.
Malaysia meraih medali emas di Piala Sohindinata 2011.
Saat itu, mereka mengamankan gelar juara dengan mengalahkan Korea Selatan. Indonesia menang tahun ini
Seperti diketahui, Indonesia sukses menjadi juara Piala Sohindinata 2024 atau BWF World Youth Championship pada Sabtu (10 Mei 2024).
Pada final yang digelar di Nanchang International Sports Center, Indonesia berhasil mengalahkan tuan rumah China dengan skor 110-103.
Indonesia mencatatkan hasil impresif di Piala Sohindinata 2024. Sebelumnya di babak penyisihan grup, Indonesia tampil sebagai tim teratas di Grup F.
Indonesia mengalahkan Polandia, Makau, Kepulauan Mariana Utara, dan Sri Lanka untuk memenangkan empat pertandingan.
Indonesia mengalahkan India di perempat final dan Jepang mengalahkan Jepang di semifinal untuk mengamankan tempat mereka di final.
Pada laga final kali ini, wakil Indonesia menampilkan permainan yang apik di setiap pertandingannya.
Mereka kalah di laga pertama namun wakil Indonesia itu bangkit di 9 set berikutnya.
Mutiara Ayu Puspitasari yang memainkan Xu Wen Jin pada laga pertama berhasil mengalahkan Indonesia 7-11.
Pada laga kedua, pasangan putri Isiana Sahira Meda/Ranjani Kuinara mengalahkan Nastyain Chen Fan Shu Tian/Liu Jiayu untuk membawa Indonesia maju dengan skor 22-15.
Keunggulan ini dipertahankan setelahnya. Pasangan ganda campuran Darren Aurelius/Bernadine Anandiya Vardana menyelesaikan set ketiga melawan Lin Xiang Yi/Liu Yuanyuan.
Indonesia memimpin 33-31 memasuki gim keempat. Setelah itu, Muhammad Zaki Obaidullah menambah keunggulan Indonesia menjadi 44-40.
Pada laga kelima atau terakhir leg pertama, pasangan putra Anselmus Breagit berhasil mengalahkan Fredy Prasetya/Pulung Hu Ke Yuan/Lin Xiang Yi untuk memantapkan keunggulannya 55-48.
Momentum tersebut juga dipertahankan pada laga leg kedua, Indonesia tetap mempertahankan keunggulannya melawan tuan rumah China.
Mutiara Ayew tampil lebih baik dibandingkan laga pertama. Pada laga keenam, ia akhirnya membawa Indonesia unggul 10 poin pada kedudukan 66-55.
Dilanjutkan oleh Osiana Sehara Maeda/Ranjani Kuinara Nastyain yang dipertemukan kembali dengan Chen Fan Shutian/Liu Jiayu.
Pasangan putri Indonesia akhirnya membawa Merah Putih unggul 77-62.
Darren Aurelius/Bernadine Anandiya Vardana yang kembali bertemu Lin Xiang Yi/Liu Yuanyuan tampil lebih baik lagi di leg kedua.
Usai laga ganda campuran kedua antara Indonesia dan China, terdapat selisih 11 poin, skor 88-77.
Pada pertandingan kesembilan, Mo. Zaki Ubaidullah tampak kembali bertekad saat bertemu dengannya. Indonesia masih memimpin dengan poin 99-87.
Di laga final, Anselm Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan meraih kemenangan untuk Indonesia, setelah Hu Ki Yuan/Lin Xiangyi berhasil menaklukkan perlawanan.
Skor 110-103 menutup hasil akhir Piala Suhandinata 2024 atau BWF World Junior Championship. Indonesia menjadi juaranya. Daftar juara Piala Suhandinata sepanjang masa
1. Tiongkok – juara 14 kali (2000, 2002, 2004, 2007, 2008, 2009, 2010, 2012, 2014, 2015, 2016, 2017, 2018, 2023)
2. Korea – juara 3 kali (2006, 2013, 2022)
3. Indonesia – juara 2 kali (2019, 2024)
4. Malaysia – juara 1 kali (2011)
(geosurvey.co.id/Guruh/Tio)