Laporan reporter geosurvey.co.id Lita Febriani
geosurvey.co.id, JAKARTA – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami penurunan sebesar 0,12 persen secara bulanan pada September 2024, turun dibandingkan level Agustus 2024 yang sebesar 0,03 persen.
Situasi ini mengindikasikan penurunan daya beli masyarakat. PT Smartfren Telecom Tbk menilai penurunan daya beli tidak akan mempengaruhi kontribusi sektor ekonomi digital.
Diketahui, produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai Rp 21,25 triliun dan sekitar 5 persennya ditopang oleh sektor digital.
“Meski (daya beli) menurun, saya kira kontribusinya akan terus meningkat karena sektor digital adalah sektor yang sedang berkembang,” kata Chief Commercial Officer PT Smartfren Telecom Tbk Sukaca Purwokardjono di kantor Smartfren di Jakarta, Jumat (11/8). . /2024).
Sukaca menjelaskan, pertumbuhan ekonomi digital akan tetap di angka 5 persen pada tahun ini, karena meski belanja internet turun.
“Meski belanja internet menurun, namun aktivitas bisnis digital tidak akan berkurang. Pasti akan terus tumbuh. Saya kira pertumbuhannya minimal 5 persen pada tahun ini,” imbuhnya.
Meski terus berkembang, namun terdapat tantangan di sektor digital, khususnya industri telekomunikasi. Selain itu, saat ini banyak terdapat produk substitusi di bidang telekomunikasi.
Tantangan ini datang dari banyaknya orang yang menggunakan Internet untuk menjelajah Internet dari rumah.
“Sekarang juga ada layanan Internet dan jaringan RT RW macam-macam, jadi kantong pelanggan harus dibagi. Kalau dulu hanya untuk bepergian, sekarang juga tergolong jaringan lokal.”