geosurvey.co.id, JAKARTA – Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Darmadi Durianto mengimbau pemerintah mengambil langkah untuk meredam kenaikan inflasi yang pesat.
Hal ini sebagai respons terhadap tren devaluasi yang terjadi di Indonesia selama lima bulan berturut-turut.
Padahal, Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini mengumumkan laju inflasi Indonesia pada September 2024 sebesar 0,12 persen. Sekadar informasi, deflasi merupakan fase perekonomian di mana harga barang dan jasa turun di atas titik tertentu. Lamanya waktu.
“Untuk mengendalikan situasi ini, pemerintah perlu mengambil tindakan segera terhadap gas, dampak inflasi selama lima bulan berturut-turut sangat nyata, PHK dimana-mana, perekonomian kelas menengah ditunjukkan oleh berbagai data negatif atau lumpuh. dibiarkan menyeret, itu adalah alarm berbahaya.
Merujuk data BPS, Dharmadi mengatakan jumlah kelas menengah Indonesia saat ini menunjukkan koreksi.
“Menurut data BPS, pada tahun 2019 kelas menengah kita berjumlah 57,33 juta orang, namun pada tahun 2024 akan berkurang menjadi 47,85 juta orang. Artinya, jumlah kelas menengah selama ini berkurang sebanyak 9,48 juta orang,” jelasnya.
Selain itu, Dharmadi juga mengatakan tren penurunan di berbagai sektor industri masih akan berlanjut hingga tahun ini.
Merujuk data Kementerian Sumber Daya Ketenagakerjaan, jumlah pekerja yang terkena PHK pada Januari-Agustus 2024 meningkat 23,72% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka tersebut akan meningkat dari 37.375 pekerja yang kehilangan pekerjaan pada tahun 2023 menjadi 46.240 pekerja. pada tahun 2024,” kata Dharmadi.
Memang kedua simpul ini menjadi salah satu tolok ukur seberapa stabil perekonomian suatu negara.
“Jika perekonomian kelas menengah stabil dan tingkat pengangguran berada dalam kisaran normal, berarti pertumbuhan ekonomi diharapkan terjadi, namun jika kedua indikator tersebut menunjukkan tren negatif, maka pertumbuhan ekonomi negara tersebut berada dalam situasi yang sangat serius atau tidak berjalan. Sehat.” kata Dharmadhi.
Dharmadi mengemukakan, inflasi menyebabkan terkoreksinya kelas menengah dan karena kesalahan implementasi kebijakan, pengangguran meningkat.
“Inisiatif politik, penyelidikan sepertinya salah. Fokus rezim sebelumnya pada pembangunan infrastruktur tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian masyarakat secara keseluruhan. Ini harus menjadi penilaian bagi pemerintahan baru. Ingat, ada krisis. Karena keputusan para pemimpinnya, bacalah sejarah perekonomian Jerman pasca Perang Dunia II Katanya.