
geosurvey.co.id, Jakarta – Menteri Perencanaan Agraria dan Tata Ruang, serta Nusron Wahid, Kepala Badan Tanah Nasional (ATR / BPN), tidak tahu tentang delapan atrasi / BPN km Kementerian Maritim Delapan Karyawan Kabupaten Tangerang, Banten menerima Bribes atau tidak.
“Jika Anda tidak tahu. Setelah ujian tidak ditemukan, bagian dalamnya,” Nusron mengatakan kepada kompleks parlemamentarium di Senayan, Jakarta, Kamis (1/30/255).
Menurutnya, jika mereka menerima hadiah, penyelidikan berlangsung di bidang pejabat (APH).
“Mungkin ada polisi yang dapat digunakan oleh terdakwa. APH ini adalah tipe permanen yang berhasil,” kata Nusron.
Menjelaskan politik, delapan dari Partai Golkar, delapan sanksi, terlibat dalam sertifikat proses penerbitan. Menurutnya, yang tidak berhati -hati dalam sertifikat.
“Jika kita melihat aspek dokumen hukum, itu memang selesai. Ini memang dieksekusi dari sudut pandang prosedur, tetapi ketika memeriksa fakta -fakta material, itu tidak tepat karena tidak ada bidang dasar,” lanjut Nusron.
Karyawan Layanan AD/ BPN mengatakan Nurummus dengan sanksi administrasi negara data, dan produk mereka berada di negara bagian administrasi.
Dengan demikian, narron itu mengatakan panggangan itu sanksi berat berdiri untuk posisi.
“Jika unsur -unsur pikiran nyata (niat buruk). Untuk menerima. Dapatkan fitur atau sesuatu yang lain. Itu hanya memasuki kuil yang bukan dokumen palsu,” yang salah.
“Misalnya, dokumen palsu atau dokumen apa pun dapat digunakan untuk kasus -kasus pidana, bola kriminal adalah dokumen palsu,” tutupnya.
Sebelumnya, Nusron Wahid, Menteri Perencanaan Agraria dan Luar Angkasa / Tanah Nasional (AD / BPN), mengatakan partai itu diberikan sanksi seminggu pada saat itu.
SHGB atau SHM harus menjadi pagar bambu 30 -kilometer di Laut Tangerang, Bee.
Pada awalnya, Nusron mengatakan bagian itu diselesaikan dengan kemunculan sertifikat.
“Hasil sidang, pertama -tama, merekomendasikan rekomendasi untuk mengangkat lisensi untuk CJB, kantor layanan survei berlisensi. Karena jamuan dan langkah -langkahnya secara pribadi. Karena kami menggunakan langkah -langkah. Karena kami menggunakan dua survei,” kata.
“Yah, lalu angka kedua, kami akan mengarah ke pelamar investigasi dalam mengeluarkan sertifikat” dan melanjutkan.
Dua metode survei mengeluarkan sertifikat untuk mengukur area maritim, yang menyatakan Nusron, di babak pertama, pemimpin Open / BPN, dan kedua menggunakan layanan survei berlisensi.
Namun dia mengatakan ada dua cara untuk disetujui oleh otoritas di para pemimpin FRE / BPN dalam kasus ini di Kantor Tanah Kabupaten Tangerang (Kantah).
“Pertama -tama, sebuah survei tentang BPN datang. Menurutnya, mungkin ada layanan survei berlisensi, tetapi BPN telah menerima para pemimpin,” katanya.
Dalam hal ini, Nusron menyatakan bahwa bagian dari bagiannya dikenakan pada Severs dalam beberapa penemuan.
“Yah, lalu kami memberikan sanksi untuk melepaskan dan berhenti dari posisi mereka yang terlibat dalam enam karyawan dan sanksi berat untuk dua karyawan,” jelas.
Nusron dan memberikan informasi awal tentang nama karyawan yang suci dalam penerbitan SHGB dan SHM.
Yang pertama adalah JS, kepala Tangerang Regencius pada saat itu. Kemudian Sh, mantan kepala kepala kanan dan pendaftaran. Kemudian bekas Survei Modal dan Bagian Tabel.
Kemudian WS, Ketua Komite, A adalah Ketua Komite, lalu NS, Komite A.
Kemudian LM, mantan pengemudi dan survei dan pemetaan.
Kemudian yang pertama berterima kasih kepada bagian hak dan pendaftaran utama.
“Delapan orang ini diperiksa setelah inspeksi dan meninggalkan sanksi inspeksi. Hanya proses dekrit yang sama dengan sanksi dan penurunan,” Nusron menyimpulkan.