geosurvey.co.id – Polisi masih menyelidiki penyebab meninggalnya sebuah keluarga di Cirendeu, Ciputat Timur, Tangsel, Banten.
Jenazah keluarga yang terdiri dari ayah, AF (31), ibu, YL (28) dan anak, AA (3) ditemukan pada Minggu (15/12/2024) sekitar pukul 11.00 WIB.
Kakak perempuan Y.L, Yani, merupakan salah satu warga sipil yang menemukan jenazah tersebut.
Yani yang tinggal di sebelah rumah korban mengaku didekati seorang debt collector (Panjul) online sejak setahun lalu.
“Saat itulah seorang petugas pinjaman rumah datang. Dia melihat sebuah alamat di sini, dan itu adalah alamat saya.”
“Kepada saudara perempuan saya: ‘Apakah kamu sedang mencari pinjaman rumah, apakah kamu sedang mengambil pinjaman?’ Saya berkata – Tidak, Saudari, (saya) tidak mengambil pinjaman itu.
Setelah terlacak, AF menggunakan informasi pribadi YL untuk mengajukan pinjaman.
Menurut Yani, kakaknya terpaksa memberikan informasi pribadinya karena mendapat ancaman dari AF.
“Jadi, untuk apa kamu menggunakan datamu?” “Iya, saya pinjam karena dia marah-marah kalau saya tidak bisa menggunakan data AF,” imbuhnya.
Jumlah pinjaman yang diperoleh dari informasi YL sangat besar sehingga salah satu keluarga diintimidasi oleh debt collector.
“Saat itulah dia menggunakan nomor telepon saya. HomeReddit menelepon saya. Saya bilang padanya saya miskin karena dia tidak membayar,” lanjutnya.
Artinya, dia tidak tahu apakah pinjamannya sudah lunas atau belum, karena peminjamnya sudah tidak ada lagi di rumah.
Yanni mengira Y.L dan anak kecilnya telah dibunuh oleh AF.
“Saya kira suaminya tidak ada di sana, dia mungkin melarikan diri atau pergi ke suatu tempat, tapi dia punya sepeda motor di sana.”
“Nah, katanya kencing, aku coba cari di kamar mandi. Tahu-tahu, dia gantung diri di kamar mandi, pintunya dikunci dari dalam.” Dia menjelaskan.
Yani menambahkan, jenazah AA ditemukan dengan luka di bagian leher dan mulut berbusa.
“Busanya (mulut AA). Itu dia, ada darah di sini (menunjuk ke sudut bibir). Ada goresan di sini (di leher). Lihat di leher bagian biru. Kelihatannya dibalut,” ujarnya. .
Sementara itu Kapolsek Siput Timur, Kompol Camas M.S. Arifin mengaku belum bisa memastikan penyebab kematian keluarga tersebut karena penyelidikan masih berjalan.
Seperti dikutip WartaKotalive.com, Minggu, “Penyebab kematian ketiga korban masih diselidiki oleh Bareskrim Polsek Siput Timur dan Bareskrim Polres Tangsel.
Dia mengatakan, dua warga pertama kali menemukan jenazah tersebut pada pukul 11.00 WIB.
Katanya saya datang ke rumah korban untuk menyalakan air, saklarnya ada di rumah korban.
Dua orang saksi curiga karena pintu dan jendela rumah tertutup.
Saat masuk ke dalam rumah, jenazah Y.L dan A.A tergeletak di ruang tamu.
“Saksi lainnya kemudian mencoba membawa korban AA (anak) ke klinik Cirendeu Medica, namun sesampainya di tempat tujuan, menurut petugas medis, korban dinyatakan meninggal dunia,” ujarnya.
Sementara jenazah kepala rumah AF ditemukan gantung diri.
“Korban AF ditemukan tergantung di langit-langit dapur dengan menggunakan tali yang diikatkan pada sepotong kayu,” ujarnya.
Ketiga jenazah dibawa ke RS Fatmawati Jakarta Selatan untuk dilakukan visum.
Peringatan:
Berita atau artikel ini tidak dimaksudkan untuk mendorong bunuh diri.
Pembaca yang merasa membutuhkan layanan konseling untuk masalah kesehatan mental, terutama jika memiliki pikiran untuk bunuh diri, sebaiknya jangan ragu untuk berkonsultasi, berkonsultasi, atau menemui psikolog.
Ada berbagai saluran bagi siswa untuk menghindari bunuh diri.
Sebagian artikel dimuat di WartaKotalive.com Panjul diyakini terjebak, satu keluarga meninggal di Siput Tangsil Timur, polisi sedang menyelidiki penyebabnya.
(geosurvey.co.id/Mohay) (WartaKotalive.com/Valentino Verri) (Kompas.com/I Putu Gede)