geosurvey.co.id, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (Apepi) dan PT Trans Digital Cemerlang (TDC) siap melakukan digitalisasi perdagangan untuk membantu pengusaha pencatatan transaksi.
Iskandar, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (Apepi), mengaku perkembangan transaksi digital dan QRIS membantunya karena bermanfaat bagi para pengusaha emas dan permata.
“Ditingkatkan, akan lebih mudah dalam berdagang dan menulis transaksi dan terus bergerak ke arah atas. Keamanan lebih penting dari pada membawa uang,” kata Iskandar di Jakarta, Jumat (11/1/2024).
Iskandar terus mendukung pengembangan penggunaan QRIS. Apepi melihat pemanfaatannya bisa membantu pencatatan penjualan di dunia bisnis. Ia juga yakin QRIS akan lebih efisien karena tidak perlu menggunakan uang kertas untuk melakukan pembayaran.
“Ini akan membuat dunia usaha lebih efisien dan mungkin pemerintah lebih efisien karena hanya mencetak uang baru saat diperlukan dan mudah mendapatkan data transaksi atau peredaran uang. Ya, bisa ditanyakan langsung ke pemerintah. – katanya Iskandar.
Iskandar menambahkan, selama ini anggota Apepi merasa terbantu dengan adanya pertukaran digital.
Masalah keamanan menjadi salah satu alasan pemilik bisnis menggunakan transaksi digital.
Tentu saja di lapangan tidak ada keluhan atau keberatan mengenai transaksi digital dari anggota Apepi, kata Iskandar.
Pakar digital yang juga CEO PT TDC, Indra mengatakan, banyak hal yang perlu diketahui pengusaha saat bekerja sama dengan penyedia layanan keuangan digital.
Misalnya, perusahaan memperoleh ISO 9001:2015 untuk manajemen mutu, ISO 37001:2016 untuk sistem manajemen informasi, dan ISO 27001:2022 untuk sistem keamanan informasi.
“Untuk Sistem Keamanan Informasi ISO, perusahaan memiliki serangkaian langkah, seperti menetapkan kebijakan keamanan informasi, mengembangkan dan menerapkan kontrol keamanan yang sesuai, penilaian risiko, serta pemantauan dan evaluasi.” Beliau menyampaikan bahwa perusahaan kami ikut serta dan kami tergabung dalam Asosiasi Teknologi Finansial Indonesia (AFTECH),” ujarnya.
Hal lain yang menimbulkan kekhawatiran besar adalah sifat permintaan yang dibuat. Ia mencontohkan aplikasi yang ditawarkan perusahaannya, Posku Lite.
Posku Lite yang menyediakan sistem pembayaran melalui QRIS meminimalkan waktu transaksi.
Indra juga menekankan perlunya para wirausahawan bekerja sama dengan perusahaan digital yang menyediakan aplikasi dan fungsionalitas yang mudah dipahami, gratis, cepat, dan lengkap.
Untuk memudahkan pelaporan keuangan (pendapatan), Indra mengatakan fitur Kasirku menyediakan riwayat transaksi penjualan, harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
“Proses pembayaran akan selesai dalam waktu 24 jam setelah pembayaran diterima. “Dana otomatis ditransfer ke rekening yang terdaftar,” ujarnya.
Indra mengatakan pihaknya sedang mengembangkan PPOB atau Payment Point Online Bank, yaitu sistem pembayaran online yang menggunakan fasilitas perbankan.
Dalam hal ini, biaya yang dikenakan akan berbeda-beda, mulai dari PLN, BPJS, PDAM, telepon, pulsa, Internet, rekening data, asuransi, kartu kredit, multi rekening, hingga akun gaming.
“Semakin banyak manfaatnya, semakin mudah digunakan dan gratis, maka masyarakat akan semakin tertarik. Transaksi digital itu penting, mau tidak mau transformasi perekonomian Indonesia akan semakin meningkat,” ujarnya.