Bom menyerang dari udara, kenapa pesawat Iran tidak mengejar pesawat Israel saat diserang?
geosurvey.co.id – Israel diketahui mengandalkan kekuatan udaranya dalam serangannya ke Iran pada Sabtu (26 Oktober 2024).
Israel disebut-sebut telah menggunakan sekitar 8 hingga 10 skuadron dan sekitar 100 jet tempur untuk melakukan gelombang serangan terhadap Teheran dan beberapa negara penting lainnya di Iran.
Iran disebut-sebut mampu menghalau serangan tersebut meski juga terkena beberapa rudal yang menyasar beberapa fasilitas militernya.
Pencegahan dilakukan terutama melalui sistem pertahanan udara berbasis darat.
Pertanyaannya adalah mengapa pesawat Iran tidak mengejar pesawat tempur Israel saat serangan terjadi?
BM menganalisis situs militer dengan menulis, “Ketergantungan Iran pada pertahanan udara berbasis darat terutama disebabkan oleh terbatasnya pasokan pesawat tempur modern.”
Merujuk data The Military Balance 2023, Iran disebutkan memiliki 312 pesawat tempur yang mayoritas merupakan pesawat tempur Sukhoi dan MiG asal Rusia.
Unit militer elit Iran, IRGC, juga memiliki 23 pejuang lainnya. Angkatan Udara memiliki dua helikopter serang, Angkatan Darat memiliki 50 pesawat dan IRGC memiliki lima pesawat.
Namun perlu dicatat, sebagian besar armada Iran merupakan produk lama. Sanksi dan pembatasan yang diterima Iran dari Amerika Serikat dan Barat mempersulit Teheran untuk meningkatkan kemampuan tempur pesawatnya. Pesawat Israel menyerang wilayah Iran. Israel mengklaim serangan itu dilakukan sebagai respons terhadap serangan rudal Iran awal bulan ini. (JACK GUEZ/AFP melalui Getty Images)
Hal lainnya adalah Israel memanfaatkan keunggulan teknologinya dengan melancarkan serangan udara dari jarak jauh.
Artinya, pesawat pengebom Israel tidak terbang ke wilayah udara Iran.
“Strategi Israel adalah mengandalkan rudal jarak jauh yang diluncurkan dari udara, yang ditembakkan dari lokasi jauh di luar wilayah udara Iran, sehingga mengurangi risiko terhadap pesawatnya,” publikasi BM mengutip media militer, Senin (28 Oktober 2024).
Dari Mana Pesawat Tempur Israel Menembak?
Perlu dicatat bahwa Iran telah memperingatkan negara-negara tetangganya untuk tidak mengizinkan Israel menggunakan tanah dan wilayah udara mereka ketika menyerang Iran.
Negara-negara tersebut disebut-sebut telah memenuhi komitmennya dengan melarang Israel memasuki wilayahnya saat menginvasi Iran.
Namun, tanpa izin, Israel rupanya terus menggunakan wilayah udara tetangganya Iran untuk menyerang pada Sabtu lalu.
Negara itu adalah Irak. Sebuah kapal tanker Boeing 707 IAF dan beberapa jet tempur F-35 dan F-15 melakukan latihan di lepas pantai Israel pada 15 Agustus 2024. (Pasukan Pertahanan Israel / The Times of Israel) Irak mengajukan protes resmi ke PBB
Irak mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya telah mengirimkan protes resmi ke PBB atas “pelanggaran mencolok” Israel terhadap wilayah udaranya sebagai bentuk serangan terhadap Iran.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara pemerintah Basim Alawadi mengatakan nota protes tersebut mengecam Israel karena “jelas mengganggu wilayah udara dan kedaulatan Irak” dengan menerbangkan jet tempur di atas negara itu untuk menyerang Iran pada 1 Oktober.
Menurut pernyataan itu, Perdana Menteri Mohammed Shia Al-Sudani memerintahkan Kementerian Luar Negeri “untuk berkomunikasi dengan pihak AS mengenai kejahatan ini, sesuai dengan ketentuan Perjanjian Kerangka Strategis bilateral dan komitmen Amerika Serikat terhadap keamanan. dan kedaulatan Irak.”
“Pemerintah Irak menegaskan kembali komitmen kuatnya terhadap kedaulatan, kemerdekaan dan integritas wilayah Irak dan berupaya di semua tingkatan untuk memerangi kejahatan ini,” kata juru bicara tersebut.
Dia menekankan bahwa Irak tidak akan membiarkan penggunaan ruang udara atau daratnya untuk melakukan serangan terhadap “negara lain, terutama negara tetangga yang memiliki rasa hormat dan kepentingan yang sama dengan Irak”.
Israel melancarkan tiga serangan udara terhadap sasaran militer di Teheran dan Iran barat pada Sabtu pagi.
Angkatan bersenjata Iran mengatakan meskipun sebagian besar rudal berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara, beberapa di antaranya hanya menyebabkan “kerusakan terbatas”, yang mengakibatkan kematian lima orang, termasuk empat tentara.
Mereka mengklaim bahwa pesawat tempur Israel menggunakan wilayah udara yang dikuasai AS di Irak untuk meluncurkan rudal jarak jauh yang membawa “hulu ledak ringan” ke posisi militer Iran dari jarak sekitar 100 km di luar wilayah Iran.
Serangan Israel terjadi beberapa minggu setelah Iran melancarkan serangan rudal terhadap sasaran di Tel Aviv sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan kepala Garda Revolusi Islam Abbas Nilforoushan.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan pada hari Minggu bahwa negaranya tidak menginginkan perang tetapi akan membela rakyatnya dan merespons serangan terbaru Israel secara “proporsional”.
(oln/BM/*)