geosurvey.co.id – Langkah Joe Biden yang mengizinkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh Amerika Serikat (AS) di tanah Rusia telah memicu kontroversi.
Hal ini terjadi mengingat izin tersebut diberikan hanya beberapa hari sebelum ia mengundurkan diri dari kursi kepresidenan AS.
Diberitakan sebelumnya, langkah Joe Biden ini dilakukan hampir dua bulan sebelum pelantikan Presiden terpilih Donald Trump pada 20 Januari 2025.
Menurut Associated Press (AP), setidaknya tiga sumber telah mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat telah mundur dari kebijakannya yang melarang serangan jarak jauh di wilayah Rusia.
Mendengar kabar tersebut, putra sulung Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump Jr. Ia pun mengaku marah.
Donald Trump Jr mengakui kebijakan yang dikeluarkan Joe Biden semata-mata untuk memenuhi tuntutan industri militer AS dan mengabaikan kemauan masyarakat.
Donald Trump Jr. Dia juga menuduh Biden dan industri militer AS berkonspirasi untuk memulai Perang Dunia III sebelum Donald Trump terpilih kembali menjadi presiden.
Pernyataan itu disampaikan melalui postingan di akun media sosialnya di akun media sosial platform X miliknya @DonaldJTrumpJr.
Trump Jr menulis pada Minggu (17/11/2024) waktu setempat: “Tampaknya kompleks industri militer ingin memastikan dimulainya Perang Dunia III sebelum ayah saya memiliki kesempatan untuk berdamai dan menyelamatkan nyawa.”
“Kamu tidak peduli dengan kehidupan rakyat Amerika!!! Dasar idiot!” Para pengamat akan pentingnya Trump mencabut izin Biden, tambahnya dengan tajam
Kebijakan persetujuan rudal Joe Biden menjadi sorotan karena dikeluarkan sebelum ia mengundurkan diri.
Diberitakan sebelumnya, langkah Joe Biden ini dilakukan hampir dua bulan sebelum pelantikan Presiden terpilih Donald Trump pada 20 Januari 2025.
Menanggapi kabar tersebut, sejumlah pengamat menilai kebijakan tersebut akan menjadi warisan yang memalukan bagi Donald Trump.
Hal tersebut diungkapkan Ilter Turan, ketua Asosiasi Ilmu Politik Internasional dan profesor di Universitas Bilgi di Turki.
Menurut Tass, Turan memperkirakan mengingat prioritas Trump dalam kampanye pemilunya adalah menghentikan semua bantuan militer ke negara sekutunya, maka izin dari Biden ini hanya akan berlaku dalam waktu singkat.
Turan yakin Trump kemungkinan akan mendorong Ukraina untuk menyelesaikan konflik militernya dengan Rusia melalui perjanjian damai daripada meningkatkan ketegangan dengan rudal, seperti yang saat ini sedang didorong oleh Joe Biden.
Ada klaim bahwa Trump lebih mudah bernegosiasi dan membangun hubungan dengan [Presiden Rusia Vladimir Putin]. “Yang paling penting, Trump sepertinya ingin perang ini segera berakhir karena dia menentang bantuan [militer] ke Ukraina.” kata Turan.
“Oleh karena itu, dia mungkin akan menekan Ukraina untuk menerima perjanjian damai yang mencakup beberapa tuntutan teritorial Rusia,” kata Turan kepada surat kabar Sozcu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) berjabat tangan dengan Presiden AS Joe Biden (kanan) saat pertemuan di Paris, Prancis pada 7 Juni 2024. (X/Presiden Ukraina @ZelenskyyUa)
Turan juga menjelaskan bahwa tanpa dukungan Amerika Serikat dan Eropa, Ukraina tidak mampu mempertahankan konfrontasi dengan Rusia dalam jangka panjang.
Turan menyimpulkan: “Apakah Eropa akan terus mendukung Ukraina jika Amerika menghentikan dukungannya? Perkembangan saat ini menunjukkan bahwa kecil kemungkinannya Eropa akan terus mendukung Ukraina.”
(geosurvey.co.id/Bobby)