geosurvey.co.id, JAKARTA – Pasar saham AS, Tesla milik Elon Musk, bank, dan bitcoin menguat karena investor bertaruh tentang apa yang akan terjadi pada perekonomian AS dan global jika Donald Trump kembali ke Gedung Putih.
Donald Trump muncul sebagai Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) dalam pemilu yang digelar pada 5 November 2024.
Namun seperti yang diungkapkan Seth Suttel, wakil editor pasar untuk The Associated Press, tidak semua sektor mendapat manfaat dari kemenangan Trump.
Saham diyakini meningkat secara signifikan di bawah pemerintahan baru Donald Trump.
Seperti saham perusahaan Elon Musk yang menjadi pendukung utama Donald Trump di Pilpres AS.
Perusahaan-perusahaan energi surya dan siapa pun yang khawatir dengan tingginya inflasi akan dirugikan oleh kembalinya Trump ke tampuk kekuasaan.
Indeks saham Standard & Poor’s 500 naik 2 persen pada pembukaan Rabu (11/6/2024) waktu AS dan berada di jalur untuk mencapai level tertinggi sepanjang masa dalam sebulan terakhir.
Dow Jones Industrial Average melonjak 1.304 poin, atau 3,1%.
Sedangkan indeks komposit Nasdaq menguat 2,3%.
Investor berharap kemenangan Trump akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan kebijakan yang lebih ramah pasar.
Seperti dikutip dari CNBC, pelaku pasar akan mencermati keputusan suku bunga Federal Reserve AS pada hari Kamis dan konferensi pers Ketua Jerome Powell mendatang.
Ini akan menjadi penurunan suku bunga kedua berturut-turut oleh Federal Reserve pada bulan September, yang pertama sejak tahun 2020.
Namun, menjelang pengumuman sore hari, para pedagang akan mengawasi data ekonomi mengenai klaim pengangguran dan persediaan grosir.
Saham Indonesia benar-benar anjlok
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia dibuka hari ini, Kamis (11/7/2024) pagi, justru melemah -9.933 poin atau -0,001 persen ke level 7.383.868.
Tercatat 29 saham menguat dan 29 saham melemah.
Pada akhir perdagangan IHSG di sini, IHSG pun melemah dan ditutup pada level 7383,868.
Penurunan besar harga emas
Namun harga emas turun ke level terendah dalam tiga pekan terakhir pada Kamis (11/7/2024).
Amerika Serikat (MD) Pasca kemenangan Donald Trump pada pemilu presiden Amerika, harga emas mengalami penurunan akibat penguatan dolar.
Investor juga menunggu keputusan suku bunga The Fed yang akan diumumkan pada hari yang sama.
Harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi $2,656.34 per troy ounce pada 03:27 GMT, menurut Reuters, level terendah sejak 15 Oktober.
Harga emas menyentuh level tertinggi US$2.790,15 pada minggu lalu dan sejak itu bergerak di atas US$130.
Sementara itu, emas berjangka AS turun 0,5% menjadi $2,663.60.
Indeks dolar mendekati level tertinggi dalam empat bulan, membuat emas lebih mahal bagi pembeli asing.
Gedung Putih pada Rabu (6/11/2024) menimbulkan pertanyaan mengenai kemenangan Trump dengan menegaskan kembali apakah The Fed akan memperlambat atau mengurangi laju penurunan suku bunga.
Pedagang memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin akan diumumkan pada akhir pertemuan Fed.
Fokus juga tertuju pada pernyataan Ketua Fed Jerome Powell, yang diharapkan dapat memberikan panduan mengenai langkah penurunan suku bunga selanjutnya.
Kebijakan Trump yang berpotensi mempercepat inflasi dapat memperlambat The Fed untuk menurunkan suku bunganya, yang dapat berdampak negatif pada emas.
Namun, meningkatnya defisit anggaran AS dan berkurangnya disiplin fiskal akan berdampak positif, kata Calvin Wang, analis pasar senior OANDA untuk Asia Pasifik.
Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, namun suku bunga yang tinggi meningkatkan opportunity cost dari memegang emas yang keras.
“Saya masih yakin emas akan terus naik karena banyak orang ingin membelinya sebagai safe haven untuk melindungi diri mereka dari risiko,” kata Peter Fung, kepala Emas, yang memperkirakan emas bisa mencapai $3.000 tahun depan Perdagangan jamur pada logam mulia.
Di tempat lain, perak spot turun 0,4% pada US$31,03 per ounce, platinum turun 0,3% pada US$983,73 dan paladium turun 0,7% pada US$1.028,25. Ketiga logam ini ditolak untuk sesi kedua berturut-turut.
Sumber: Kontan.co.id/Reuters