
Tribunnevs.com, Jakarta – Interpretasi media sosial yang mengundang publik dari perguruan tinggi bank terkait dengan stabilitas sistem keuangan nasional. Komunitas diharuskan untuk tidak menyebabkan kemarahan terhadap banding seperti itu.
Wakil presiden Komisi Mohammada Hanif Dhakiri mengatakan publik diminta memiliki kebijaksanaan dalam berurusan dengan media sosial. Menurutnya, mengundang sejumlah besar dana dari bank BU sebenarnya dapat berbahaya bagi masyarakat itu sendiri.
“Panggilan untuk pensiun dari Bubber tidak bertanggung jawab dan dapat menyebabkan kerusuhan di komunitasnya pada hari Selasa, 18.2.2025.”
Menurut HANF, dalam masalah lalu lintas di media sosial yang terkait dengan pembentukan dan antara lembaga manajemen investasi di Bonn Bura tidak selalu luar biasa karena belum berakhir.
Dia juga menjelaskan antara inisiatif pemerintah untuk mengoptimalkan aset pekerja yang tidak mempengaruhi dana klien di bank. Tabungan komunitas masih aman dan itu tidak digunakan dalam skema investasi dan di antaranya.
“Pembentukan dan antara tujuan manajemen aset negara memiliki kualitas yang lebih baik,” katanya.
HANF juga menambahkan bahwa mekanisme pemantauan di fakultas perbankan, serta bank swasta dilanjutkan. “Bank masih mengawasi OJK dan Bank Indonesia, sehingga orang tidak perlu khawatir tentang keamanan dana,” tambah Hanif.
Hanif mengingatkan panggilan untuk depresiasi besar tidak hanya menyebabkan kerusuhan, tetapi juga konsekuensi hukum.
Perhatikan bahwa potensi untuk mengganggu stabilitas sistem keuangan dapat dikenakan hukuman hukum.
Sesuai dengan Pasal 28. Paragraf 28 Undang -undang tentang IT (2) Hukum TI (2) Hukum TI, perluasan kebingungan, kebingungan, yang dapat menyebabkan pelanggaran pidana dan denda hingga 1 miliar RP1. Ini adalah bentuk perlindungan hukum untuk menjaga stabilitas ekonomi. “Dia berkata
Hanif mendesak masyarakat untuk mempertahankan kepercayaan pada sistem perbankan nasional.
“Bank yang sibuk adalah peran kunci dalam mendukung ekonomi masyarakat, tidak perlu ragu -ragu, karena pemerintah dan regulator terus memastikan bahwa sistem perbankan dalam kondisi baik dan aman.” (*)