![dua-anak-korban-mutilasi-di-ngawi-diberi-pendampingan-psikologi-upt-ppa-blitar-kami-asesmen-dulu_0c4974a.jpg](https://geosurvey.co.id/wp-content/uploads/2025/02/dua-anak-korban-mutilasi-di-ngawi-diberi-pendampingan-psikologi-upt-ppa-blitar-kami-asesmen-dulu_0c4974a.jpg)
Tibunnews.com – Uswatun Khasanah, alias UK (30), korban terpotong -potong dari Ngawi, yang terletak di Blitar Regency, Eastern Java County, semua bagian yang relevan akan dibantu.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kontrol Populasi dan Keluarga Berencana (DP3AppKB) di Kabupaten Blitar akan membantu kedua anak USWATUN.
Mikhael Hankam Indoro, Kepala Blitar Regency DP3AppkB, mengatakan partainya masih mengevaluasi anak -anak dari dua korban.
Evaluasi dilakukan oleh DP3AppKB Blitar Wanita dan Perlindungan Perlindungan Anak (PPA).
“Pertama, kami mengevaluasi, apakah itu bantuan dari seorang psikolog, apa bentuk bantuan.
Selain itu, Mikhael Hankam Indoro mengatakan bahwa orang tua korban juga membutuhkan bantuan jika memungkinkan.
Kemudian, UPT PPA akan mencoba membantu.
Karena sekarang ibu korban dan adik kandung masih terkejut oleh bencana yang diderita oleh keluarganya.
“Jika orang tua korban membutuhkan bantuan, kami akan mencoba. Oleh karena itu, evaluasi masih dilakukan,” kata Mikhael pertahanan dan keamanan Indoro, yang juga bos sementara dari Layanan Sosial Blmarit (Dinsses).
Di sisi lain, padat mensyaratkan bahwa personel kesejahteraan sosial distrik (TKSK) memverifikasi apakah keluarga korban telah memasuki data kesejahteraan sosial yang komprehensif (DTK).
“Jika tidak ada pintu masuk, kami akan merekomendasikan agar keluarga korban memasuki DTK.”
Sementara itu, keluarga Uswatun Khasanah masih menunggu informasi resmi tentang kasus ini.
Ayah tiri korban, Hendi Suppto, mengatakan keluarga telah sepenuhnya menangani kasus ini ke polisi.
Hendy mengatakan bahwa ketika dia bertemu di rumah duka pada hari Minggu (01/26/2025): “Kami masih menunggu, tidak ada berita polisi. Kami mengirimkannya ke polisi dan menyerah.”
Hendi Suppto, di sisi lain, menyatakan rasa terima kasihnya setelah menerima berita tentang penangkapan pelaku fisik.
Namun, keluarga ingin melihat penulis secara langsung.
Dia menambahkan: “Kami ingin bertemu dengan pelaku. Saya hanya ingin bertanya apa pertanyaannya. Bahkan jika polisi mengizinkannya.”
Uswatun Khasanah, yang dikenal sebagai korban brutal, menemukan mayat itu beberapa hari yang lalu di koper Ngawi.
Dia adalah penduduk Bence Village, Blitar Regency Garum.
Inggris meninggalkan dua anak, pria dan wanita. Bocah Inggris itu masih berusia 10 tahun, sementara putrinya berusia 7 tahun.
Kedua anak Inggris tinggal bersama nenek mereka di desa Slimok, Distrik Garum di Brittal Regent.
Beberapa hari kemudian, mayat Inggris ditemukan dan penulis pembunuhan itu ditangkap oleh Polisi Distrik Bersatu di Java Oriental.
Penulis adalah penduduk Taron Gugen. Kronik penemuan mayat dalam koper
Sebelumnya, paket yang dipesan ditemukan di parit di kota Dadapan di Ngawi pada hari Kamis (01/21/2025).
Kemudian mengelilingi tempat di mana benda asing ditemukan. Polisi juga mendirikan rute polisi.
Kepala desa Dadapan, Andik, Satria Rama menjelaskan bahwa penduduk yang diduga melihat paket hitam yang hebat.
“Saya merasa ingin tahu dan akhirnya mencoba mendekati. Mereka membuat saya kuat, jadi saya ragu -ragu dan akhirnya membuka kemasan plastik hitam.”
Saat dibongkar, ternyata termasuk koper merah. Ada beberapa benda di dalam koper.
“Ada selimut yang cukup putih, melihat sepatu dan tubuh wanita itu, tetapi segera ditutup. Penduduk memberi tahu pemerintah desa dan mengirimkannya ke polisi,” katanya.
“Paketnya baik -baik saja. Tidak mungkin mengemasnya dengan cara ini tanpa menjadi orang yang merupakan paket atau messenger,” tambahnya.
Departemen Kepolisian Kendall menerima laporan dengan identifikasi tim kepolisian Ngawi Inafis, membuka koper lengkap.
“Dia curiga bahwa tubuh wanita itu. Kondisi baru itu tampaknya setengah dari tubuh, dengan perut cenderung. Setelah itu, dia dibawa ke rumah sakit,” katanya.
Pusat Kesehatan Kendall juga mengkonfirmasi keberadaan tubuh.
Ririn Pancawinanti, seorang dokter dari Pusat Kesehatan Kendall, mengatakan partainya bekerja dengan polisi untuk memastikan bahwa konten dalam koper itu menunjukkan manusia.
“Wanita yang paling mungkin. Bahu tampaknya mengarahkan wanita. Tampaknya orang dewasa. Setengah dari kondisi terbuka agak terbuka,” Lillin menjelaskan.
Kemudian, polisi membawa mayat koper itu ke Rumah Sakit Regional Soeroto Ngawi untuk otopsi.
Polisi juga memperoleh bukti adegan itu, seperti koper, lembaran dan sandal.
Korban seharusnya merupakan hasil dari kejahatan cacat.
Beberapa artikel ini telah dikeluarkan di tibunjatim.com dengan judul PPA Blmarit Regnce UPT memberikan bantuan psikologis 2 Anak -anak mutlasi USWATUN
(Courtesws.com/suci Bangu DS, tibunjatim.com/samsul hadi, Febrianto Ramadani, kompas.com)