Dilansir jurnalis geosurvey.co.id Lita Febriani
geosurvey.co.id, JAKARTA – Menurunnya daya beli masyarakat sejak awal tahun berdampak pada lesunya kondisi dunia usaha di banyak sektor, termasuk percetakan.
Meski demikian, Epson Indonesia memperkirakan industri percetakan memiliki prospek yang baik pada paruh kedua tahun 2024.
Ketua LFP dan IIJ Epson Indonesia Lina Mariani menjelaskan permintaan pelaku UKM akan meningkat seiring dengan dinamika pemilihan kepala daerah atau Pilkada.
“Untuk beberapa kategori mungkin akan meningkat seiring dengan berlangsungnya pemilihan kepala daerah dalam waktu dekat. Saat ini sedang ada permintaan untuk percetakan dan beberapa pelaku UKM,” kata Lina saat memperkenalkan produk baru Epson di pameran All Print Expo JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (11/10/2024).
Lina meyakini prospek industri percetakan akan cerah di akhir tahun, terutama bagi perusahaan kecil dan menengah yang mewakili kreativitas. Mereka akan terus berupaya melakukan inovasi dan meningkatkan permintaan terhadap printer.
“Mereka akan inovatif, terutama pada apa yang bisa mereka hasilkan di masa depan. Oleh karena itu dalam pameran ini kami menampilkan produk-produk yang mungkin berbeda dengan produk-produk yang pernah kami miliki sebelumnya,” jelasnya.
Pada paruh pertama tahun ini, pasar industri percetakan ambruk karena Lina menilai banyak perusahaan mengambil pendekatan wait and see menjelang pemilihan presiden.
“Jujur kita tahu daya beli sudah menurun sejak awal tahun. Mungkin akan sedikit melambat di beberapa sektor karena adanya pemilihan presiden kemarin. Kemudian di kuartal kedua kami mendengarnya di beberapa segmen pembelian.” Belanja konsumen juga turun, tetapi di pertengahan tahun kedua kami “Kalau melihat industri percetakan, secara bertahap meningkat,” jelas Lina.
Untuk memenuhi kebutuhan pencetakan pelanggan bisnis, Epson Indonesia telah meluncurkan produk printer seri SureColor baru antara lain SC-P5330, SC-P20530, SC-F1030 dan SC-V1030.