TRIBUNNEVS.COM – Simak rangkuman fakta terkait kasus korupsi yang melibatkan Gautam Adani pada artikel kali ini.
Jaksa Amerika Serikat (AS) pada Rabu (20/11/2024) mendakwa Gautam Adani, miliarder asal India dan salah satu orang terkaya di dunia, atas dugaan keterlibatannya dalam skema korupsi terkait proyek pembangkit listrik tenaga surya.
Gautam Adani adalah pendiri dan ketua Grup Adani.
Merupakan salah satu konglomerat terbesar di India dengan kekayaan mencapai 698 miliar dollar AS.
Adani diketahui memiliki hubungan dekat dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi.
Perusahaan ini bergerak di berbagai sektor usaha, mulai dari bandara hingga produksi semen.
Simak fakta lainnya di bawah ini. 1. Apa yang dimaksud dengan tuduhan?
Dakwaan yang diajukan oleh Departemen Kehakiman AS (DOJ) menuduh Adani, bersama tujuh rekannya, termasuk keponakannya Sagar Adani, menjanjikan suap lebih dari $250 juta kepada pejabat India untuk mendapatkan kontrak energi yang dibiayai oleh investor internasional.
Jaksa mengatakan proyek ini diperkirakan menghasilkan keuntungan setelah pajak lebih dari US$2 miliar selama 20 tahun ke depan. 2. Reaksi kelompok Adani
Adani Group membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak berdasar.
Mereka menekankan bahwa mereka akan mencari semua jalur hukum yang mungkin untuk membela diri.
Setelah dakwaan tersebut, nilai pasar perusahaan Grup Adani turun sekitar $28 miliar, dengan sahamnya anjlok antara 10 dan 20 persen. 3. Penanganan perbekalan yang mencurigakan
Dakwaan tersebut muncul lebih dari setahun setelah laporan Hindenburg Research menuduh Grup Adani terlibat dalam manipulasi saham dan penipuan akuntansi.
Hindenburg, sebuah firma riset keuangan, menuduh Grup Adani menggunakan entitas fiktif untuk menciptakan lalu lintas palsu dan memanipulasi harga saham. 4. Tanggapan dari oposisi India
Partai-partai oposisi di India, termasuk Partai Kongres yang dipimpin Rahul Gandhi, menuntut penangkapan Gautam Adani.
Gandhi menuduh Modi melindungi Adani dan menuntut tindakan tegas terhadapnya.
Seiring berkembangnya situasi, kasus ini akan terus menarik perhatian baik di India maupun internasional. 5. Kelanjutan kasus
Surat dakwaan ini hanyalah sekedar pemberitahuan dakwaan.
Semua terdakwa dianggap tidak bersalah sampai terbukti bersalah.
Jaksa sekarang mempertimbangkan untuk menyerahkan surat perintah tersebut kepada lembaga penegak hukum asing.
Namun nasib ekstradisi terdakwa ke AS masih belum jelas mengingat adanya perjanjian ekstradisi antara AS dan India.
(Tribunevs.com, Andari Vulan Nugrahani)