Laporan reporter TribuneNews.com M Alivio Mubarak Jr.
geosurvey.co.id – Diperkirakan 200.000 warga Korea Selatan baru-baru ini berdemonstrasi di berbagai lokasi di Seoul.
Laporan All Kpop, Senin (9/12/2024), Demonstrasi tersebut bertujuan untuk mendesak pemakzulan Presiden Yoon Seok Yeol yang dituduh melanggar Konstitusi dengan menyatakan keadaan darurat militer pada 3 Desember tanpa memenuhi persyaratan hukum. .
Pada 7 Desember 2024, Majelis Nasional akan mengadakan rapat untuk memutuskan usulan pemakzulan.
Menurut pengumuman polisi pada tanggal 6 Desember, protes direncanakan di sekitar gedung Majelis Nasional di Yeouido, Gwanghwamun dan Balai Kota Seoul.
Menariknya, para penggemar K-pop juga akan berpartisipasi dengan membawa light stick sendiri sebagai simbol perjuangan demokrasi menggantikan tradisi penggunaan lilin.
Gerakan tersebut dipimpin oleh komunitas Light Sticks for National Solidarity yang menyerukan unjuk rasa massal di depan gedung Majelis Nasional dengan slogan “Ayo menangis hanya untuk tiket”.
“Aku akan membawa tongkat cahayaku yang mengilap!” Kata seorang penggemar K-pop.
*Timku dibubarkan, tapi aku masih punya tongkat ringan!” lanjut yang lain.
Light Sticks for National Solidarity sebelumnya berperan dalam protes yang menyerukan pemakzulan Presiden Park Geun Hye pada tahun 2016.
Hal ini mencerminkan konsistensi komunitas penggemar K-pop dalam menyampaikan aspirasi politik.
Demonstrasi tersebut tidak hanya melambangkan penolakan terhadap kebijakan Presiden Yoon, tetapi juga mencerminkan solidaritas lintas komunitas untuk menjaga demokrasi Korea Selatan.
Diketahui, isu pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol mulai mengemuka ketika ia mengambil keputusan kontroversial yang memberlakukan darurat militer.
Keputusan ini, meski hanya bertahan enam jam, mengejutkan banyak pihak dan membuat heboh masyarakat.
Banyak anggota DPR dan masyarakat menilai tindakan Yoon tidak pantas.