geosurvey.co.id – Tentara Israel menerbitkan foto-foto properti pemimpin gerakan Hamas, Yahya Sinwar, setelah dia terbunuh dalam serangan Israel di Tal al-Sultan di Kota Rafah, sebagai latar belakang tanggapan dari Jalur Gaza pada hari Rabu (16/10/2024) dr hab.
Gambar pertama menunjukkan lipatan berisi “Doa Sehari-hari” dan “Penolong Doa”, tasbih, jam tangan, permen karet, catatan tempel, dan sejumlah uang berharga sekitar 1.600 shekel Israel (430 dolar AS).
Foto kedua menunjukkan senapan mesin Kalashnikov, dua magasin peluru, tempat anak panah militer dan peralatan militer lainnya, seperti dilansir N12News.
Dalam foto lainnya, tentara Israel mengeluarkan paspor Palestina yang habis masa berlakunya pada tahun 2017, milik Hani Humaidan Suleiman Zorob, seperti terlihat dalam dokumen.
Kematian Yahya Sinwar menunjukkan bahwa ia menjalani hari-hari terakhirnya tanpa makanan dan jauh dari pengungsi di Jalur Gaza.
Hal ini bertentangan dengan laporan di media Israel bahwa Yahya Sinwar membawa tas berisi bahan peledak dan duduk di sekitar tahanan Israel.
Yahya Sinwar sebenarnya berada di kawasan yang dianggap sebagai salah satu bentrokan utama antara rakyat Palestina dan tentara Israel. Israel mengumumkan eksekusi Yahya Sinwar
Pada Kamis (17/10/2024) malam, tentara Israel membenarkan adanya pembunuhan Direktur Biro Politik Hamas, Yahya Sinwar, setelah setahun memburunya.
“Setelah proses verifikasi fisik selesai, dapat dipastikan bahwa Yahya Al-Sinwar telah dicopot,” kata tentara Israel dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh tentara Israel dan pejabat Shin Bet.
“Selama operasi pasukan militer Israel yang bertempur di Jalur Gaza, tiga teroris berhasil dibasmi,” tambahnya.
Pernyataan itu mengatakan laporan intelijen dari Shin Bet dan Badan Intelijen Israel menunjukkan kecurigaan bahwa para pemimpin Hamas mungkin akan tiba.
Menurut sumber militer, rumah tempat tinggal Yahya Sinwar dikepung dan ditemukan jaket militer berisi granat di tubuhnya.
Tak lama setelah ditemukannya jenazah Yahya Sinwar, sebagian tubuhnya –seperti rambut dari janggutnya– diserahkan kepada Polisi Israel.
Yahya Sinwar telah dipenjara oleh Israel selama enam tahun, yang berarti pasukan keamanan Israel memiliki catatan sidik jari dan materi genetiknya.
Maariv mempublikasikan pendapat dokter gigi yang membenarkan bahwa desain gigi Yahya Sinwar simetris dengan body image. Foto properti pemimpin gerakan Hamas Palestina Yahya Sinwar, yang disita Israel setelah ia terbunuh dalam serangan Israel di Tal al-Sultan di kota Rafah, selatan Jalur Gaza pada Rabu (16/10/2024) dr.hab. (X/N12News) Sejarah Pembunuhan Yahya Sinwar, Pemimpin Hamas yang Paling Diincar Israel
Sebelumnya, pada Rabu (16/10/2024) sekitar pukul sepuluh pagi, seorang tentara Israel dari Batalyon 410 melihat seseorang keluar masuk sebuah rumah di lingkungan Tal al-Sultan di Rafah.
Setelah itu, infanteri Israel mulai bergerak menuju sasaran pangkalan tempat para prajurit TNI berada.
Pada pukul tiga sore di hari yang sama, orang-orang kami yang mencurigakan terlihat keluar masuk rumah yang satu dan yang lainnya.
Belakangan, tentara Israel menyadari bahwa mereka bersenjata dan percaya bahwa mereka adalah sekutu Yahya Sinwar yang berusaha membuka jalan baginya.
Kemudian tentara Israel menembaki mereka dengan tujuan melukai mereka.
Kelompok Yahya Sinwar terpecah, dia masuk ke satu rumah dan anggota lainnya masuk ke rumah lain. Israel merilis video Yahya Sinwar beberapa detik sebelum tentara Israel mengklaim dia terbunuh (X Video Screenshot / Twitter)
Yahya Sinwar kemudian naik ke lantai dua, ketika tank Israel melepaskan tembakan ke gedung tersebut.
Seorang komandan tentara Israel dari Batalyon 450 memasuki sekitar dua rumah, terjadi pertempuran, dan dia melemparkan dua bom ke Yahya Sinwar dan rekan-rekannya, menyebabkan hilangnya komunikasi di antara mereka.
Tentara Israel kemudian mengambil drone tersebut dan menemukan seorang pria (yang kemudian ternyata adalah Yahya Sinwar) dengan luka di tangannya dan mengenakan Keffiyeh menutupi wajahnya.
Dia duduk di dalam ruangan, lalu mencoba melemparkan tongkat ke drone Israel, diikuti dengan tembakan lain dari tank Israel.
Saat militer Israel melakukan pencarian pada Kamis pagi, mereka menemukan mayat yang mirip Yahya Sinwar, seperti dilansir Al Masry Alyoum. Korban tewas di Jalur Gaza
Ketika Israel, yang didukung Amerika Serikat dan banyak negara Eropa, melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, jumlah korban tewas warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 42.409 orang dan 99.153 orang terluka sejak Sabtu (7/10/2023). ) hingga Rabu (16/10/2024), dan 1.147 orang tewas di wilayah Israel, kata Wafa Palestina.
Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina, Hamas, melancarkan operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk memprotes pendudukan Israel dan tindakan jahat di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memastikan terdapat 101 pekerja dalam keadaan hidup atau mati dan masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza, setelah menukar 105 pekerja tersebut dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(geosurvey.co.id/Yunita Rahmayanti)
Berita lainnya seputar Konflik Palestina vs Israel