geosurvey.co.id – Pasukan Israel terus menyerbu Gaza utara.
Tank-tank Israel telah dikerahkan untuk mengepung tepi utara Gaza.
Beberapa lingkungan di distrik Sheikh Radwan diserang oleh tank Israel.
Invasi Israel telah memaksa ribuan warga Sheikh Radwan meninggalkan rumah mereka.
Selain Sheikh Radwan, Israel telah menetapkan tiga wilayah terpisah di Gaza utara.
Ketiga distrik tersebut antara lain Beit Hanoun, Jabalia dan Beit Lahiya.
Akses ke ketiga wilayah tersebut diblokir oleh Israel.
Oleh karena itu, warga yang ingin memasuki kawasan ini harus mendapat izin dari Israel. 400.000 warga terpaksa mengungsi
Israel juga mendesak seluruh penduduk Gaza utara untuk mengungsi.
Sekitar 400.000 warga Gaza utara terpaksa mengungsi ke selatan.
“Lebih dari 400.000 orang yang masih berada di wilayah utara berada di bawah tekanan yang semakin besar untuk pindah ke selatan,” kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq.
Komisaris Jenderal UNRWA Philip Lazzarini memposting di X pribadinya bahwa serangan Israel telah menjebak ratusan ribu orang di Gaza utara.
“Gaza Utara: Neraka tidak ada habisnya,” kata Lazzarini. “Setidaknya 400.000 orang terjebak di daerah ini.
Dia mengatakan perintah evakuasi Israel baru-baru ini telah berulang kali memaksa orang untuk mengungsi, terutama dari kamp Jabalia.
Namun, banyak penduduk setempat yang menolak perintah Israel.
“Banyak orang menolak karena mereka tahu tidak ada tempat yang aman di Gaza,” kata Anadolu Anjansi.
Warga Jabalia pun banyak yang mengungkapkan ketidakpuasannya melalui media sosialnya.
“Kami tidak akan pergi, kami sudah mati dan kami tidak akan pergi,” tulis mereka mengutip Asharq Al-Aawsat.
Ketua UNRWA memperingatkan bahwa pasokan penting di Gaza utara hampir tidak dapat digunakan.
“Kelaparan semakin menyebar dan semakin buruk,” katanya.
Haq juga membenarkan hal ini, dengan mengatakan bahwa ketika Israel meningkatkan serangannya, akses bantuan ke Jalur Gaza utara terputus. Apalagi ketika Israel memutuskan menutup perlintasan utama mulai 1 Oktober 2024.
Tidak ada makanan atau pasokan penting lainnya yang masuk ke Jalur Gaza utara. Tahap kedua kampanye vaksinasi polio dihentikan
Saat itu, Lazzarini mengatakan serangan Israel ke Gaza utara mengancam dimulainya tahap kedua kampanye vaksinasi polio untuk anak-anak di Gaza.
“Seperti anak kecil, dialah orang pertama yang paling menderita,” ujarnya.
Menurut Lazzarini, anak-anak di Gaza harus mendapat vaksinasi lengkap dan memiliki masa depan cerah.
“Mereka berhak mendapatkan yang lebih baik, mereka berhak mendapatkan gencatan senjata sekarang, mereka berhak mendapatkan masa depan,” tegasnya.
Tahap pertama kampanye vaksinasi polio untuk anak-anak di Jalur Gaza berakhir pada 15 September. Konflik Palestina dengan Israel
Israel telah melakukan serangan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera, Israel mengabaikan dan tidak menghentikan serangan terhadap Jalur Gaza.
Serangan Israel sejauh ini telah menewaskan hampir 42.000 orang di Gaza.
Kebanyakan korbannya adalah perempuan dan anak-anak.
Lebih dari 97.300 orang terluka akibat serangan Israel.
Serangan Israel memaksa hampir seluruh Jalur Gaza mengungsi.
(geosurvey.co.id/Fara Putri)
Artikel Lain Terkait Gaza Utara dan Konflik Palestina-Israel