![harga-gabah-jauhi-hpp-hanya-dipatok-rp5-200-per-kg-peran-penyerapan-bulog-di-petani-dipertanyakan_9fb592b.jpg](https://geosurvey.co.id/wp-content/uploads/2025/02/harga-gabah-jauhi-hpp-hanya-dipatok-rp5-200-per-kg-peran-penyerapan-bulog-di-petani-dipertanyakan_9fb592b.jpg)
CourtNews.com, Yakarta – Perum Bulog telah diminta untuk mengoptimalkan perannya dalam penyerapan butiran di tingkat pertanian, di mana harga saat ini turun di bawah harga pembelian pemerintah (HPP).
Di Kabupaten BanyUasin, Sumatra Sur, per kilogram mencapai 5.200 – Rp 5.300 per kilogram (kg), jauh dari HPP Rp 6 ribu per kilo.
Berdasarkan regulasi National Food Organization (Perbadan) nomor 4 tahun 2024 dalam amandemen kombinasi 623 tahun pada harga pasar pemerintah dan harga Rafaksi 10 %, dengan harga Rp 6.000 per kilo.
Pusat Reformasi Pengamat Pedesaan Eliza Mardian (Core) mengatakan, mengurangi harga sereal sebelum panen merupakan kelainan, karena sebelum harga sereal memanen relatif tinggi.
Menurutnya, harga sereal turun hanya ketika panen terjadi atau ketika ada masalah impor. Dikatakan bahwa ini adalah masalah serius bagi pemerintah.
Dikatakan bahwa harga sereal di bawah HPP sangat mempengaruhi sumur petani.
Jika terus menurun, harga sereal bisa jauh dari HPP yang sudah mapan, terutama pada 15 Januari 2025, pemerintah akan meningkat dari 6.000 menjadi Rp 6.500 per kilo.
“Selain itu, biaya produksi pertanian hanya tumbuh, dengan Rp. 6.500 HPP hampir setara dengan modal nyata yang dikeluarkan oleh petani, terutama jika runtuhnya pada Rp 5.300. Tentu saja, ini berbahaya bagi petani. Kekuasaan” Eliza di pengadilan, Senin (13/13/1/2025).
Dia juga mempertanyakan peran Bulog di tengah pengurangan harga ini. Petani seharusnya menyerap butiran makanan.
Eliza curiga bahwa bulog tidak dapat menyerap biji -bijian secara optimal karena masih ada banyak cadangan pemerintah sehingga gudang tidak dapat lagi menyerap kacang petani.
Jika gudang penuh, evaluasi bulog, Anda harus mencari gudang alternatif, misalnya, menggunakan toko gudang atau gudang milik JSU lainnya.
Selain itu, bulog juga dianggap lebih aktif dalam penyerapan butiran, mengambil bola secara langsung.
Menurut Eliza, petani sering bingung ketika mereka ingin menjual gandum mereka ke bulog karena kurangnya informasi dan harus membayar biaya pengiriman.
“Jika Anda menjualnya di kota, Bookie menerima bola. Petani tidak lagi repot -repot mengirim produk mereka dan tidak membayar tarif bulog.
Dia juga meminta pemerintah untuk mengintervensi untuk menanganinya karena tidak dapat dikirim hanya ke mekanisme pasar.
Jika mereka hanya didasarkan pada mekanisme pasar, daya beli petani nasional akan lebih banyak mengikis dan akan memiliki kemampuan untuk jatuh ke dalam jurang kemiskinan.
“Lebih baik menggunakannya untuk meringankan pengurangan kemakmuran petani, sehingga biaya yang dihasilkan tidak akan lebih tinggi jika mereka telah jatuh ke dalam kemiskinan,” pungkasnya di Eliza.
Dalam kontak dengan Tumijo, salah satu petani di Kabupaten Banyuasin, kondisi harga sereal sekarang menjadi perhatian di antara petani setempat.
Dia mengatakan bahwa, di daerah Muara Padang dan di area Air Salek, Regiasin Regency, Sumatra selatan, per kilogram, mencapai 5.200 – rp 5.300.
“Memang benar bahwa pada saat ini petani padi, terutama di Muara Padang, Salek Air dan sekitarnya, mengeluh harga saat ini di Rp 5.200 hingga Rp 5.300 per kg,” kata Tumijo.
Tumijo mengungkapkan bahwa petani khawatir bahwa harga sereal dapat terus menurun sampai panen nanti.
Dia juga mengharapkan harga sereal akan ditingkatkan ke standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Kekhawatirannya sangat penting bagi petani, karena harapan kami adalah bahwa harganya bisa normal [sesuai] standar pemerintah,” kata Tumijo.
Sementara itu, sebelumnya kepala kantor budaya makanan Banyuasin, Sarip, mengatakan bahwa peran bulog dalam penyerapan sereal petani belum optimal. Ini adalah salah satu alasan harga sereal terus menurun.
“Sampai sekarang, penyerapan bulog belum dimaksimalkan dan HPP diterapkan belum diinformasikan,” kata Sarip pada hari Jumat, 10 Januari 2025.
Sarip juga ingat bahwa situasi ini bisa menjadi lebih buruk ketika panen besar terjadi pada bulan Februari.
“Hari ini hanya harga sereal yang hanya Rp5.300. Apa yang akan terjadi pada bulan Februari ketika petani membuat panen yang hebat? Saya harap bulog segera mengambil langkah -langkah khusus untuk menyerap butiran petani,” katanya.
Berdasarkan kerangka kerja pengambilan sampel BPS (KSA), potensi panen padi di Kabupaten Banyuasin pada Januari 2025 mencapai 25.542 hektar, sementara pada bulan Februari diproyeksikan dengan luas 46.536 hektar.
Secara total, di Sumatra del Sur, potensi pengumpulan beras pada bulan Januari adalah 44.351 hektar dan pada bulan Februari diperkirakan mencapai 74.699 hektar.