geosurvey.co.id – Posisi Eric Ten Hoag sebagai manajer Manchester United mengalami perubahan besar.
Erik ten Hoag disebut-sebut akan mendapat masa percobaan dari petinggi Manchester United karena performanya yang tidak konsisten di awal musim.
Meski demikian, memecat Erik ten Hoag bukanlah hal yang murah bagi Manchester United.
Pasalnya pelatih asal Belanda itu terikat kontrak hingga 2026.
Untuk itu, MU membutuhkan kompensasi jika memutus kontrak pelatih yang sudah tiga kali menjuarai Liga Belanda itu.
Kompensasi yang harus dibayar Manchester United tidaklah murah.
Jika pemecatan ini terjadi, hanya Jose Mourinho yang berhak memecat lebih banyak dari Eric de Haag.
Menurut Daily Star, Manchester United harus membayar Eric de Haag hingga 15 juta poundsterling atau Rp 306 miliar.
Kompensasi tersebut lebih kecil dibandingkan Jose Mourinho yang dipecat dari kursi kepelatihan Manchester United pada 2018. Reaksi manajer Manchester United Erik ten Hoag saat pertandingan sepak bola Liga Premier antara Manchester United dan Fulham di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, 28 Mei 2023. (AFP/PAUL ELLIS)
Saat itu, Manchester United membayar kompensasi senilai 20 juta poundsterling atau Rp 408 miliar.
Nyatanya, nilai nama tersebut tidak akan menimbulkan masalah bagi Setan Merah.
Mereka mungkin sedang banyak memikirkan transfer sang pelatih setelah Erik ten Hoag dipecat pada pertengahan musim.
Ini bisa menjadi bencana besar bagi Setan Merah nantinya.
Jika salah memilih tempat, Manchester United bisa terjerumus ke jurang kegagalan.
Erik ten Haag sendiri yakin bisa mempertahankan posisinya sebagai pelatih MU.
Ia kerap menyombongkan prestasinya membawa Manchester United meraih kemenangan di berbagai kompetisi piala.
Selain itu, profesional berkepala botak itu juga menunjukkan kedekatannya dengan petinggi INEOS yang kini menjadi pemegang saham minoritas klub tersebut.
“Saya tidak tahu ada sesuatu yang berbeda karena mereka harus memberi tahu saya,” ujar Erik ten Haag seperti dikutip Manchester Evening News.
“Kami berkomunikasi secara terbuka dan transparan.”
Menurutku kami berbicara setiap hari, jadi saya berharap dapat berbicara dengan mereka.
“Di dalam hati, kami kecewa. Kami tahu kami harus tampil lebih baik. Apalagi kami harus mencetak lebih banyak gol,” pungkas Ten Haag.
(geosurvey.co.id/Guruh)