geosurvey.co.id – Cek harta kekayaan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule yang dipercaya sebagai Wali Amanat Utama PT Pertamina (Persero).
Diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir baru saja mengganti nama beberapa komisaris Pertamina.
Salah satu nama baru yang masuk adalah Mochamad Iriawan.
Sebelumnya, Iwan Bule menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2023.
Iwan Bule juga merupakan purnawirawan Polri berpangkat tertinggi dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal.
Mantan Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).
Iwan Bule juga menjabat Kepala Divisi Keamanan dan Profesi Polri.
Lantas berapa kekayaan Iwan Bule? kekayaan
Berdasarkan Laporan Lembaga Pengelola Sumber Daya Negara (LHKPN), Iwan Bule memiliki harta kekayaan Rp 8,19 miliar dan USD 20.000.
Harta kekayaan LHKPN Iwan Bule dilaporkan pada 5 September 2014.
Hubungan dengan Iwan Bule ini masih menjadi Kapolda Jabar.
Dengan demikian, harta kekayaan Iwan Bule saat ini bisa berkurang atau bertambah.
Dalam laporan tahun 2014 disebutkan Iwan Bule memiliki banyak tanah dan bangunan di Bekasi, Batavia Selatan, Bandung, dan Bogor.
Berikut kekayaan lengkap Iwan Bule seperti dilansir situs elhkpn.kpk.go.id:
A. REAL ESTATE (TANAH DAN BANGUNAN) Rp
1. Tanah seluas 683 m2, di kota BEKASI berasal dari milik sendiri, perolehan tahun 1997 s/d 2014 NJOP 650.000.0001 Rp.
2. Tanah dan bangunan seluas 200 m2 dan 300 m2, di kota JAKARTA SELATAN asal —, perolehan NJOP tahun 2000 s/d 2014 Rp.
3. Tanah seluas 446 m2 di kota BANDUNG hasil milik sendiri, pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2014 diperoleh NJOP sebesar Rp 765.000.000.
4. Sebidang tanah seluas 283 m2, di kota BOGOR, hak milik sendiri, perolehan tahun 2001 s/d 2014 NJOP Rp.
5. Tanah dan Bangunan seluas 595 m2 dan 200 m2, di Kabupaten BOGOR, berasal dari akte sendiri, perolehan tahun 2004 s/d 2014 NJOP Rp.
6. Tanah seluas 3.790 m2, di Kabupaten BOGOR, hasil milik sendiri, tahun 2004 sampai 2014 NJOP Rp.
7. Sebidang tanah seluas 1.050 m2, di Kabupaten BOGOR, berdasarkan fakta sendiri, diperoleh tahun 2004 s/d 2014 NJOP Rp.
8. Tanah seluas 860 m2, di Kabupaten BOGOR, hasil milik sendiri, tahun 2004 s/d 2014 NJOP Rp.
B.ponsel
A. Rp
1. Mobil merk TOYOTA METAMORPHOSES, tahun pembuatan 1997, hasil produksi sendiri, perolehan tahun 2011, harga jual Rp 200.000.0001.
2. Mobil, bilah TOYOTA DYNA, tahun pembuatan 2004, produksi sendiri, pembelian tahun 2004, harga jual Rp 65.000.0002.
3. Sepeda Motor merek MILLENNIUM, tahun pembuatan 2000, hasil produksi sendiri, perolehan tahun 2001 nilai jual Rp 4.000.000
B. PETERNAKAN, PERIKANAN, PERKEBUNAN, PERTANIAN, KEHUTANAN, PERTAMBANGAN DAN USAHA LAINNYA Rp 0
C. BARANG FURNITUR LAINNYA Rp
1. LOGAM PALING BERHARGA, berasal dari hasil usaha sendiri, diperoleh pada tahun 1990 sampai dengan tahun 2014, dengan nilai jual Rp 237.795.000.
C. NILAI Rp 0
D. KAS DAN SETARA KAS LAINNYA Rp
1. Yang berasal dari event sendiri dengan nilai Rp 311.408.3862.
2. Pendapatannya sendiri dan warisan senilai 20.000 USD
Rp
TOTAL ASET Rp
HUTANG Rp
TOTAL KEKAYAAN Rp 8.193.328.386 USD 20.000 Iwan Bule menjadi Komisaris Utama Pertamina
Mochamad Iriawan atau Iwan Bule resmi dilantik oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Hal ini sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang tertuang dalam SK-258/MBU/11/2024 dan SK-259/MBU/11/2024 tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris. Komisaris. . dan Direksi perusahaan PT Pertamina.
Vice President Corporate Communications Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, pengangkatan dan pemberhentian wakil dan direksi merupakan kewenangan pemerintah sebagai peserta yang diwakili oleh Menteri BUMN.
“Kepemimpinan dalam masyarakat yang sedang berubah merupakan proses yang lumrah dan wajar berdasarkan peraturan yang berlaku saat ini,” kata Fadjar dalam pendapatnya, Senin (11/4/2024).
Menurutnya, kehadiran pemimpin baru akan membawa energi baru untuk mempertahankan Pertamina ke depan.
Banyak nama baru yang mengisi posisi Komisaris Utama dan Komisaris Pertamina.
Erick Thohir mengangkat Mochamad Iriawan (Iwan Bule) sebagai Komisaris Utama Pertamina, Dony Oskaria sebagai Wakil Ketua Komisaris, dan Raden Adjeng Sondaryani sebagai Komisaris Independen.
Jabatan Komisaris Utama Pertamina sebelumnya dijabat oleh Simon Aloysius Mantiri menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengundurkan diri pada Pilpres 2024.
Kini, Erick Thohir telah memasang nama baru untuk menggantikan Dirut Pertamina, yakni Simon Aloysius Mantiri.
Susunan penulis dan delegasi Pertamina adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama: Mochamad Iriawan Wakil Komisaris Utama: Dony Oskaria Komisaris Independen: Raden Adjeng Sondaryani Komisaris: Heru Pambudi Komisaris: Bambang Suswantono Komisaris Independen: Condro Kirono Komisaris Independen: Alexander Laicus Komisaris Independen: Iggi H. Achsien
Direksi Direktur Utama: Simon Aloysius Mantiri Wakil Direktur Utama: Wiko Migantoro Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha: A. Salyadi Dariah Saputra Direktur Logistik dan Infrastruktur: Alfian Nasutionis Direktur Keuangan: Emma Sri Martini Direktur Penunjang Bisnis: Erry Widiastono Direktur Sumber Daya Manusia: M Erry Sugiharto
(geosurvey.co.id/Nuryanti/Bambang Ismoyo)
Pesan lain disampaikan kepada direksi dan komisaris Pertamina