Laporan dari reporter geosurvey.co.id Rina Ayu
geosurvey.co.id, JAKARTA – Keluarga artis Atika Hasihola kini menghadapi tantangan hukum.
Dalam kasus ini, cucu kakak perempuan Atika memberitahu nenek kandungnya, Ratna Sarumpaeti, bahwa ia diduga melakukan penyelewengan harta warisan.
Kakak laki-laki Atika, Muhammad Iqbal, dikabarkan menderita gangguan jiwa atau skizofrenia sehingga ibunya Ratna Sarumpaet harus mengurusnya, termasuk harta bendanya.
Pengantar Skizofrenia
Tapi apa itu skizofrenia?
Berikut keterangan dokter spesialis jiwa Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS.Jiwa.dr.H.Marzoeki Mehdi Bogor dr.Lahargo Kembaren, SpKJ.
Menurut dr Lahargo, kelainan tersebut berdampak pada fisik, mental, dan emosional pasien.
Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan seseorang membedakan kenyataan dan halusinasi.
Kata Humas Pengurus Pusat Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PP-PDSKJI) mengatakan, “Mereka sering mendengar suara-suara bisikan, pemesan mendengar suara-suara bisikan, dan jika suara atau bisikan tersebut bersifat negatif maka dapat menimbulkan kekerasan terhadap orang lain. .”) untuk beberapa waktu. ketika dihubungi sebelumnya.
Selain halusinasi, kata dia, penderita skizofrenia juga sering mengalami delusi atau khayalan, yang meliputi keyakinan dan persepsi yang salah, seperti ada yang ingin membunuh atau berbuat jahat, atau ada yang memperhatikannya. berbicara tentang mereka, mereka adalah tokoh besar dan ada kekuatan, kecemburuan atau kecurigaan yang ekstrim.
Gejala skizofrenia lainnya adalah ucapan yang tidak jelas atau tidak koheren, dimana penderitanya kesulitan memahami apa yang dibicarakan.
Perasaan tidak stabil, terkadang marah, keengganan berkomunikasi juga bisa dibedakan.
Selain prosedur pengobatan gangguan fungsi kognitif (perhatian, konsentrasi, hilang ingatan, pemecahan masalah, psikomotorik dan kelancaran berbahasa), apakah Skizofrenia dapat disembuhkan?
Lebih lanjut, menurut Dr. Lahargo, hidup dengan penderita skizofrenia bukanlah segalanya dan akhir segalanya. Pihak keluarga masih berharap kesembuhan sang suami.
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat tidak menganggap remeh gangguan jiwa.
Sebab, semakin lama pengobatannya, semakin parah dan parah gejalanya, maka semakin besar pula kemungkinan kematiannya.
“Hidup bersama penderita skizofrenia adalah hal yang mustahil karena setiap pasien memiliki harapan untuk sembuh jika mengikuti strategi terapi yang dianjurkan,” ujarnya.
Kh. Menurut website RS Marzoeki Mehdi, terdapat 3 pilar pengobatan skizofrenia, yaitu farmakologi (pengobatan), psikoterapi (terapi saat ini) dan rehabilitasi psikososial (pemulihan fungsi yang hilang).
Obat yang diresepkan termasuk dalam golongan antipsikotik, artinya obat yang bila diberikan dapat menstabilkan kembali bahan kimia di otak pasien.
Lebih lanjut, Psikoterapi merupakan salah satu jenis terapi bicara, pasien skizofrenia memerlukan percakapan yang produktif dan konstruktif untuk mengubah sikapnya sehingga memiliki cara berpikir yang baru dalam menghadapi kehidupan.
Rehabilitasi psikososial memainkan peran penting dalam pengobatan skizofrenia, karena pasien biasanya memiliki disabilitas ganda yang memungkinkan mereka untuk hidup, merawat diri sendiri, berkomunikasi, dan merencanakan kehidupan dengan baik.
Rehabilitasi psikososial terdiri dari berbagai program yang dirancang untuk membantu penderita skizofrenia kembali ke masyarakat, bekerja, dan menjadi produktif dalam kehidupannya. Beberapa pengobatan yang diberikan antara lain pelatihan keterampilan sosial, pendidikan kejuruan dan kejuruan, psikoedukasi, dan remediasi kognitif, yang akan memungkinkan pasien untuk kembali berfungsi normal dan mencapai masa depan yang lebih cerah.