Reporter geosurvey.co.id Rina Ayu melaporkan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Badan Karantina Indonesia atau Baratin meminta masyarakat mengonsumsi buah-buahan lokal untuk mencegah risiko kesehatan pasca hebohnya penemuan anggur pala bersoda impor dari China ke Thailand yang terkontaminasi pestisida.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap memprioritaskan konsumsi buah-buahan Indonesia,” kata Baratin dalam siaran pers yang diterima, Kamis (31/10/2024).
Sebelum mengonsumsi buah, sangat disarankan untuk menjaga kebersihan komoditas tersebut dengan mencucinya sebelum memakannya.
Bila dicuci dengan air mengalir dapat mengurangi kontaminan pada permukaan buah, seperti serpihan dan kotoran.
Barantin melakukan analisis risiko produk buah-buahan impor mengenai kemungkinan masuknya hama dan penyakit melalui alat angkut, serta risiko keamanan pangan.
Hasil pemantauan produk anggur yang diimpor Barantin selama ini menunjukkan hasil di bawah ambang batas residu.
Data Pusat Data dan Sistem Informasi Barantin menunjukkan total impor wine bersertifikat di Indonesia pada Januari hingga September 2024 sebanyak 78.538 ton yang berasal dari berbagai negara seperti China, Australia, Peru, Chile, dan India.
Khusus untuk anggur muscat berkilau asal China yang masuk sesuai sertifikasi karantina yakni 681 ton pada periode Januari hingga September 2024.
“Setiap buah anggur impor telah diuji residu pestisidanya, termasuk Clopyrifos (Chlorpyirifos) di negara asalnya, oleh laboratorium terakreditasi yang didaftarkan oleh Barantin dan dibuktikan dengan Certificate of Test Results atau Certificate of Analysis (COA),” lanjutnya. pernyataan resmi
Pihak memastikan bahwa barang yang dimasukkan ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak diperlihatkan atau diberikan keamanan pangan (termasuk residu pestisida, logam berat, mikotoksin, dan kontaminasi mikrobiologi).
Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk menjaga dan menjamin kepatuhan negara pengekspor terhadap kepatuhan terhadap persyaratan karantina untuk keamanan pangan.