Reporter geosurvey.co.id reporter Rina Ayu
geosurvey.co.id, Jakarta – Sebanyak 8.861 remaja putri ditemukan menderita anemia di wilayah Karawang selama tahun 2024.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Karawang, Dr Nurmala Hasanah mengatakan, angka tersebut berdasarkan hasil tes terhadap 33.106 remaja putri.
Data yang sama menunjukkan 346 remaja putri mengalami anemia berat, 3.268 remaja putri mengalami anemia sedang, dan 5.247 remaja putri mengalami anemia ringan.
Nurmala mengatakan banyak remaja putri di Karawang yang tidak mengonsumsi makanan bergizi. Mereka lebih menyukai cevlak dan bakso.
“Remaja kurang mendapat nutrisi dan serat. Mereka lebih memilih mie bakso dan cevlak,” ujarnya, seperti dikutip Wartakota.
Kondisi anemia tidak boleh dianggap remeh dan harus segera ditangani karena dapat menjadi ancaman di masa depan.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), anemia pada remaja putri mempunyai tujuh dampak:
1. Menurunnya imunitas
Anemia dapat menurunkan kekebalan tubuh seseorang karena berkurangnya jumlah sel darah merah.
Penurunan jumlah sel darah merah ini juga menurunkan kadar oksigen dalam darah sehingga merusak sistem kekebalan tubuh.
2. Kesulitan berkonsentrasi
Kesulitan berkonsentrasi disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen ke otak. Anemia terjadi ketika jumlah sel darah merah menurun atau kadar hemoglobin dalam darah menurun.
3. Penurunan prestasi akademik
Anemia dapat menurunkan kemampuan berpikir dan konsentrasi seseorang, serta prestasi akademis anak sekolah, karena membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.
4. Menghambat stamina dan produktivitas Anda.
Anemia dapat menghambat stamina dan produktivitas Anda dengan mengurangi oksigen pada otot dan sel otak.
5. Meningkatnya risiko kematian saat melahirkan.
Anemia berat saat hamil bisa menyebabkan perdarahan yang sulit dikendalikan dan bisa berakibat fatal.
6. Salah satu penyebab kelahiran prematur
Anemia defisiensi besi yang parah selama kehamilan dapat menyebabkan kelahiran prematur.
Anemia pada ibu hamil dapat menimbulkan komplikasi seperti : Kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah, perdarahan pasca melahirkan, depresi pasca melahirkan.
7. Bayi cenderung mengalami penurunan berat badan
Anemia defisiensi besi saat hamil dapat menghambat pertumbuhan janin dan menyebabkan berat badan anak turun.
Gejala anemia yang mungkin dialami remaja antara lain kelelahan ekstrem, perubahan suasana hati, kulit pucat, sering pusing, penyakit kuning (kulit dan mata menguning), dan detak jantung lebih cepat dari biasanya. Jika anemianya parah, Anda mungkin mengalami kesulitan bernapas, sindrom kaki gelisah, dan pembengkakan pada tangan dan kaki.
Orang tua dapat meningkatkan kesadaran dan melakukan tindakan pencegahan dengan memantau pola makan anak setiap hari.
Selain itu, kami berharap anak-anak dapat menerima transfusi darah (TTD) secara teratur.