
Reporter Tributews.com, Fauzi Alamsyah
geosurvey.co.id, Jakarta – Sekretaris Jenderal Dewan Direksi Asosiasi Dokter Indonesia (IDI), Dr. Ulul Albab menekankan bahwa puasa dapat membantu mengendalikan gula darah.
Menurutnya, puasa dapat membuat metabolisme tubuh lebih baik dan lebih terorganisir.
“Tampaknya kontrol gula darah puasa.
“Jadi, melalui puasa, metabolis menjadi pegawai negeri yang lebih baik, lebih terorganisir,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa puasa dapat membantu mengendalikan berbagai aspek kesehatan, termasuk tekanan darah dan kadar kolesterol.
“Tidak hanya gula, tetapi gula bisa teratur, tetapi juga ketegangan dapat dikontrol, lalu berapa banyak asam gula, tetapi kelossula juga dapat diperiksa,” katanya.
Namun, dia mengingatkannya bahwa ledakan gula darah terjadi lebih sering setelah seseorang lebih cepat.
“Sebaliknya, biasanya meningkat setelah puasa,” katanya.
Ini umum karena diet yang dikonsumsi terutama manis dengan kadar gula tinggi yang dapat menciptakan gula darah yang tidak normal.
“Pertama -tama, ketika gula darah kita normal, itu tidak otomatis ketika kita makan manis, segera naik, tidak.
Kemudian, selain makanan, tidak hanya peningkatan gula darah menyebabkan konsumsi gula, tetapi juga gangguan metabolisme.
“Orang dengan gula di mana kadar gula meningkat pada kadar tidak berarti, tetapi ada metabolisme lain yang mempengaruhi mereka,” lanjutnya.
“Insulin terganggu, memasukkan pankrend, maka peristiwa gula meningkat. Dan semua orang tidak akan melakukannya, itu akan mudah,” kata Uluul.
Namun, konsumsi makanan manis tidak terjadi segera karena konsumsi makanan manis.
“Kalau begitu kita tidak memiliki gula darah normal ini, lalu kita tiba -tiba makan manis, jadi itu akan manis, bukan masalahnya. Butuh proses panjang,” katanya.