Wartawan geosurvey.co.id Choyrul Arifin melaporkan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Hari Ikan Nasional yang diperingati pada 21 November 2024 merupakan kesempatan baik untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional melalui produk perikanan yang kaya protein.
Pada Hari Ikan Nasional tahun ini, masyarakat kembali diingatkan akan pentingnya konsumsi ikan sebagai sumber protein berkualitas untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dan pasar global.
Perdebatan ini mengemuka dalam diskusi panel bertajuk “Makanan Nila Biru Indonesia” bertema “Tilapia: Ketahanan Pangan dan Sumber Protein untuk Pasar Global” yang diselenggarakan bersama oleh PT Aqua Farm Nusantara dengan Amerika. Dewan Ekspor Kedelai Jakarta (USSEC).
Tujuan dari diskusi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ikan sebagai sumber protein berkualitas tinggi yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional dan pasar global.
Forum diskusi ini memberikan kesempatan untuk berbagi informasi, menggali potensi dan mengatasi tantangan industri ikan nila secara nasional dan global.
Rudolf Heffelman, CEO PT Aqua Farm Nusantara (Regal Springs Indonesia), menjelaskan forum tersebut merupakan upaya bersama untuk meningkatkan kualitas gizi generasi mendatang dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan bergizi.
“Ikan nila lebih dari sekedar makanan karena mengandung protein berkualitas tinggi dan nutrisi penting lainnya. “Ini merupakan fondasi masa depan yang sehat, kuat, dan menjadi sumber daya penting dalam membangun generasi emas 2045,” kata Rudolph.
Ia menambahkan, ikan nila saat ini menjadi salah satu produk ekspor terpenting industri perikanan Indonesia yang sedang berkembang.
“Untuk memenuhi permintaan dan standar pasar internasional, kami berupaya memastikan produk ikan nila dibudidayakan dan diproduksi sesuai prinsip budidaya ikan yang baik,” jelas Rudolph.
Ikan nila merupakan komoditas strategis
Ervin Dwiyana S.Pi, Direktur Pemasaran Direktorat Utama Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengatakan ikan nila merupakan komoditas strategis.
“Ikan nila merupakan ikan yang paling banyak dibudidayakan di dunia setelah ikan mas.
“Tidak hanya kaya akan omega dan zat gizi penting lainnya, tetapi juga berkontribusi besar dalam memenuhi gizi masyarakat dan meningkatkan devisa negara,” kata Erwin.
Erwin menjelaskan pemanfaatan ikan nila akan meningkat menjadi 1,43 juta ton pada tahun 2023. Pada saat yang sama, ekspor ikan nila Indonesia meningkat menjadi 11.166 ton dengan nilai $81,77 juta pada tahun yang sama.
“Tahun 2017-2023 peningkatan nilai ekspor sebesar 6,7 persen.
“Untuk sukses di pasar global, sinergi dan kolaborasi yang kuat dari hulu hingga hilir sangat penting,” tambahnya.
Menurut Ervin, Direktur Departemen Perikanan Air Tawar, Direktorat Jenderal Perikanan CCP Ir Farm. Ujang Komarudin, M.Sc. menemukan bahwa ikan nila kini menjadi salah satu dari lima produk unggulan Kementerian Perkapalan dan Perikanan.
“Ini merupakan peluang besar untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar dunia sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Ketua Asosiasi Budidaya Perikanan Indonesia Prof. Dr. Ir. H. Roxmin Dahuri, MS, Peran ikan nila dalam sistem pangan global.
“Setelah Tiongkok, Indonesia merupakan produsen ikan nila terbesar kedua di dunia. “Industri ikan nila mempunyai multiplier effect yang sangat besar, mulai dari penciptaan lapangan kerja hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Diskusi ini juga dihadiri oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional RI/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas), Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), IPB University dan pemangku kepentingan lainnya. Universitas. Sumatera Utara dan perwakilan industri lainnya.
Diskusi ini diharapkan dapat mendorong sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan peneliti untuk memperkuat sektor perikanan Indonesia.
PT Aqua Farm Nusantara saat ini merupakan produsen ikan nila berkualitas tinggi di Indonesia dengan bisnis yang stabil.
Ikan nila mempunyai potensi yang besar, selain kandungan proteinnya juga menjadi pilihan pangan dengan nilai gizi tinggi yang menunjang pengembangan sumber daya manusia Indonesia.