geosurvey.co.id, TOKYO – Unit pertama Maguro dengan penjualan tertinggi dilelang seharga 207 juta yen pada awal tahun 2025, naik dari tahun 2019 sebesar 333 juta yen.
Kimura, pedagang tuna Jepang (maguro) mengatakan kepada geosurvey.co.id, Senin (6/1/2025) bahwa “lelang pertama Pasar Grosir Tokyo (Pasar Toyosu) diadakan pada 5 Januari namun turun dengan harga terendah sepanjang tahun 2019” . .
Harga tertinggi per kilo adalah “Ichiban tuna” sebesar 276 kilogram tuna sirip biru Oma dengan berat 750.000 kg atau 207 juta yen per ekor.
Jumlah ini merupakan yang tertinggi kedua sejak rekor yang dibuat pada tahun 1999.
Jumlah ikan yang ditangkap juga meningkat karena cuaca tidak memburuk pada libur akhir tahun dan tahun baru.
Dibandingkan tahun lalu tuna sirip biru sebanyak 95 ekor, total bobot bertambah 6 ton, balai lelang penuh dengan tuna ukuran besar sehingga hasil tangkapan melimpah.
“Industri tuna telah menikmati hasil tangkapan yang melimpah selama 25 tahun, namun kami tidak bisa puas dengan hasil tangkapan tersebut,” kata Takeuchi, pemasar Maguro lainnya yang menangkap lebih banyak tuna kali ini.
“Saya pikir populasi tuna semakin meningkat. Ikan yang lebih kecil dan cumi-cumi Jepang pada umumnya semakin jarang ditemukan. Laut sedang berubah,” tambahnya
Seorang kapten pemancing rekreasi di Teluk Tokyo mengatakan dia menangkap tuna muda saat memancing ikan bluefish atau red bream.
“Ikan kecil seberat 1 sampai 2 kilogram. Jumlahnya meningkat pesat. “Jika kita tidak melepaskan tangkapannya, kita akan dihukum, jadi kita tidak punya pilihan selain mencari titik di mana kita tidak dihukum,” katanya sambil tersenyum jahat.
Ketua Yamaguchi, yang melelang ikan tuna dalam jumlah terbesar kali ini, mengatakan, “Nelayan di mana pun mengatakan bahwa jumlah ikan tuna semakin meningkat. Namun, hal ini mungkin disebabkan oleh Arus Kuroshio yang mendekati kepulauan Jepang. “Mungkin tidak ada tuna di perairan yang jauh dari Jepang,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Jepang berada di belakang kurva dalam hal kuota penangkapan tuna. Saya rasa hal ini terjadi karena mereka belum mempelajari ekologi tuna di perairan. Ini perkiraan yang bagus untuk Jepang, jadi kita perlu meneliti Jepang sebagai negara penghasil tuna terbesar. produser.” Saya menaruh harapan besar pada Perdana Menteri Ishiba. Dia berkata.
Sekaligus beasiswa gratis belajar di Jepang email: [email protected]. (Richard Susilo)