Laporan reporter Tribunnews Fitri Wulandari
geosurvey.co.id, MOSKOW – Para ilmuwan di Universitas Teknik Negeri Bauman Moskow sedang mengerjakan robot yang akan menempel pada tubuh astronot dan memberikan pijatan tanpa mengganggu pekerjaan mereka.
Para desainer akan mempresentasikan idenya di Korolev Reading di Moskow, Rusia pada 24-27 Januari.
Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (22/1/2023), Institut Teknik Mesin (IMASH) dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia membuat dan menguji model animasi skala penuh untuk menentukan cara kerja alat pijat.
Harap diingat bahwa pijat dianggap sebagai salah satu cara non-medis yang paling efektif untuk mengobati dan mencegah cedera.
Sementara itu, area yang paling sering dipijat adalah anggota tubuh bagian bawah dan atas, termasuk sendi lutut dan siku.
Kesederhanaan pijatan inilah yang menjadikannya pilihan populer di stasiun luar angkasa.
Menurut para ilmuwan, banyak masalah yang dialami astronot di luar angkasa.
Karena tidak berbobot, pijatan tidak akan efektif tanpa adanya astronot. Untuk mengatasi masalah tersebut, para ilmuwan mengusulkan pendekatan baru yaitu simbiosis dengan menghubungkan robot ke tubuh astronot.
Hal ini memungkinkan para astronot menjalankan tugas rutin sambil menikmati manfaat pijatan.
Selain itu, robot dapat diprogram untuk menghindari area tubuh yang tidak tepat, seperti tahi lalat atau luka, sebelum memulai proses pemijatan.