geosurvey.co.id – Seorang seniman asal Malaysia membuat desain batik untuk mempromosikan film Venom: The Last Dance.
Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan karya seniman asal Malaysia, Arif Rafhan yang mempromosikan film Venom: The Last Dance yang berkolaborasi dengan Sony Picture Malaysia.
Dalam bocoran gambar tersebut, terlihat gambar film Venom dengan nuansa desain batik Malaysia.
Karya tersebut memperlihatkan Venom menjulurkan lidahnya dengan motif batik.
Dalam siaran resminya @sonypicturesmy, Sony Pictures menyebut rekaman tersebut terinspirasi dari batik yang dikaitkan dengan budaya Malaysia.
“Venom mengambil sentuhan tradisional dengan desain batik yang menakjubkan ini…,
Perpaduan sejati antara budaya Malaysia dan dunia Venom, dibuat dengan sempurna.
Teriakan khusus kepada @arifrafhanu atas gambarnya yang luar biasa!” tulisnya seperti dikutip Tribunnews, Sabtu (19/10/2024).
Tak heran, tayangan tersebut dibanjiri komentar dari netizen Tanah Air.
Seorang warganet mengaku batik itu berasal dari Pulau Jawa, Indonesia, dan bukan dari negara tetangga.
“BATIK DARI JAWA INDONESIA BROOO” ucapnya.
Sementara itu, beberapa warganet juga turut memberikan komentar yang mengatakan bahwa UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan budaya takbenda asal Indonesia.
“Pada tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Budaya Takbenda (ICH)…
“Penghargaan ini diberikan karena batik memiliki teknik, simbol, dan tradisi yang erat kaitannya dengan budaya Indonesia,” ujar salah satu netizen Malaysia yang menciptakan batik tersebut untuk mempromosikan film Venom: The Last Dance.
Sementara itu, sejumlah petarung memuji keindahan citra Arif Rafhan.
Tak hanya pujian, operator situs tersebut menyebut batik tidak boleh dianggap sebagai budaya Malaysia.
“Keren, keren, tapi jangan pura-pura, kamu Upin Ipin!” tanya netizen lainnya.
(geosurvey.co.id/Gabriella)