geosurvey.co.id, JAKARTA – Seharian ramai diperbincangkan di media sosial dan masyarakat luas, muncul pemilik RI 36 dengan sepeda motor berukuran besar yang diduga melaju dengan arogan di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta. mengenali
Dan pemilik mobil Lexus hitam berplat resmi itu ternyata adalah Rafi Ahmad, Wakil Khusus Presiden Bidang Pemuda dan Artis.
Rafi Ahmed menjelaskan, mobil bernomor 36 RI itu merupakan mobil miliknya yang digunakan untuk keperluan dinas pemerintahan.
Informasi tersebut disampaikan asistennya kepada wartawan pada Sabtu (11/11/2025).
Rafi Ahmed menjelaskan, saat kejadian dirinya tidak berada di dalam mobil karena mobil sedang dalam perjalanan untuk menjemputnya.
Mobil perusahaan mengumpulkan beberapa berkas penting sebelum melanjutkan ke pertemuan berikutnya.
“Benar mobil tersebut adalah mobil yang saya pakai, namun saat kejadian saya tidak berada di dalam mobil tersebut, karena saat itu mobil bernomor 36 RI sedang dalam posisi menjemput saya. Agenda pertemuan selanjutnya,” kata Rafi.
Sebagai pengguna RI 36, Rafi Ahmed menceritakan kronologi kejadian tersebut setelah menjelaskannya kepada seluruh tim keamanan yang menjaganya.
Kronologi kejadian dalam serial tersebut adalah sebuah taksi alphard berwarna hitam dimana sebuah truk berhenti di depan taksi tersebut, sehingga taksi tersebut masuk ke jalur kanan dan hampir menabrak mobil di jalur kiri.
Pengemudi taksi dan mobil membuka jendela dan berdebat satu sama lain.
Melihat hal tersebut, petugas polisi patroli yang khawatir akan terjadi kemacetan akibat banyaknya kendaraan, ia langsung menegur sopir taksi tersebut dengan gestur “Sudah pak” yang terlihat dalam video.
Namun, sebelum pengakuan Rafi Ahmed terkuak, tindakan aparat keamanan RI 36 itu menimbulkan sejumlah konsekuensi bagi beberapa pihak. Tiga menteri juga didakwa: Budi Ari Setiad, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, sekarang Menteri Koperasi. (kompas)
Pemilik RI 36 ini menjadi bulan-bulanan warganet setelah video yang memperlihatkan mobilnya dikawal bodyguard viral di media sosial.
Setelah itu, warganet menduga RI 36 merupakan kendaraan dinas beberapa menteri.
Pertama, netizen menuding Menteri Koperasi Budi Ari Setiad menggunakan kendaraan.
Budi Arie angkat bicara usai didakwa menggunakan kendaraan RI 36.
Budi Ari mengatakan RI 36 pernah ia gunakan saat menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika.
Hal ini sejalan dengan informasi yang dimuat di sejumlah halaman, jumlah Menteri Komunikasi dan Informatika pada masa Presiden ke-7 RI Joko Widodo adalah RI 36.
Namun nomor tersebut sudah tidak lagi menempel di mobil perusahaan Budi Ari setelah diangkat menjadi Menteri Koperasi oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Bukan, itu bukan milik saya,” kata Budi seperti dikutip Kompas.com, Jumat (9/1/2025).
Setelah dibantah Budi Ari, tudingan beralih ke Menteri Komunikasi dan Digital (Menkodig) Meutia Hafid dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Nusron Wahid.
Menkominfo sempat menjadi sasaran tudingan pemilik mobil RI 36 karena menggunakan nomor RI 36 meski Menkominfo mengubahnya menjadi Menkominfo.
Namun Meuta membantah tudingan tersebut. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdig) Meutia Hafid saat meninjau program Makan Pupuk Gratis (MBG) di SDN Cilangkap 5 Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). (Nitis Hawaroh/geosurvey.co.id)
Menurut Meuta, kendaraan Menkominfo saat ini menggunakan pelat RI 22.
Nusron juga sempat terlibat kontroversi kendaraan RI 36 karena beberapa netizen menyebut nomor tersebut digunakan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid. (selebaran)
Seperti halnya Meutia, ia membantah tudingan jaringan tersebut dan menyebut plat yang digunakan kementeriannya adalah RI 26.
“Angka yang kami dapat dari Sekretariat Negara RI 26. Saya jarang pakai,” kata Nusron, dikutip Kompas.com, Jumat (10/1/2025). Korlantas meminta maaf dan anggotanya dikenakan sanksi
Korps Lalu Lintas (Corlantas) Polri meminta maaf atas tindakan petugas patroli jalan raya dan pengawal (patwal) RI 36 yang terkesan arogan di jalan raya.
Diketahui RI 36 dikemudikan anggota Polda Metro Jaya Brigadir D.K.
Brigjen Raden Slamet Santoso, Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri, pada Jumat, 10 Januari 2025 mengatakan, “Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat yang dirugikan atas tindakan petugas tersebut.” Mayor Teddy menegur Rafi Ahmad. , Sekretaris Kabinet Ted Indra Wijaya atau Mahior Ted mendampingi Presiden RI, Prabowo Subianto, bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington pada Selasa (12/11/2024). . (Sekretariat Dr. Presiden)
Istana Kepresidenan menyebut Sekretaris Kabinet (Sescabi) Teddy Indra tak menggubris Vijaya dan pihaknya menegur PNS pemilik mobil Ri 36 itu.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kabinet Menteri (CMB) Teddy Indra Vijaya.
Namun dia enggan membeberkan identitas PNS yang menggunakan kendaraan bernomor polisi RI-36 tersebut.
Iya, kami tegur, kata Teddy saat dikonfirmasi Tribunnews, Sabtu (11/1/2025).
Teddy juga mengingatkan seluruh warganet merah putih untuk berhati-hati saat berkendara.
Pemberitahuan ini dikirimkan kepada seluruh anggota Kabinet.
Semua orang sekali lagi diingatkan untuk sangat berhati-hati dan berhati-hati dalam berkendara,” tutupnya. Pengunggah pun meminta maaf
Video tersebut pertama kali dikabarkan dibuat pada Kamis, 9 Januari 2025 oleh akun TikTok dengan nama pengguna @whatareudoingbruhhh dengan niat positif menunjukkan tindakan cepat pemerintah.
Viral rekaman video kendaraan RI 36 dengan patroli dan pengawalan (patwal) yang mengganggu lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta dikabarkan meminta maaf melalui akun TikTok dengan nama pengguna @whatareudoingbruhhh.
“Saya mohon maaf sebelumnya atas kejadian baru-baru ini yang melibatkan video viral Patwal RI 36.4.
“Saya juga mohon maaf kepada Ibu Meutia Hafid (Menkomdij), Pak Nusron Wahid (Men ATR/BPN), Pak Budi Ari Setiad (Menteri Koperasi) yang ikut serta dalam video ini meski ketiganya tidak hadir. Di video ini,” jelasnya.
Pelapor meminta maaf kepada Patwal yang bertugas menjaga kendaraan RI 36 berhuruf D yang diduga dikenakan sanksi.
Di akhir unggahannya, ia meminta maaf kepada Polri karena merasa telah memberikan citra buruk kepada institusi tersebut setelah video tersebut dipublikasikan.
Saya juga meminta maaf kepada Korlantas Polri & Polri Indonesia atas tindakan saya, citra Polri kurang baik dan membuat asumsi negatif terhadap Polri, ujarnya. (geosurvey.co.id/Kompas.com)