geosurvey.co.id – BRICS terus melebarkan sayapnya.
Indonesia telah bergabung dalam kelompok ekonomi internasional ini sebagai anggota penuh.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa masuknya Indonesia ke dalam BRICS mencerminkan peran aktif Indonesia dalam urusan dunia dan komitmennya untuk memperkuat kerja sama multilateral untuk menciptakan tatanan dunia yang inklusif dan adil.
Jadi, saat ini anggota BRICS berjumlah 10 orang yaitu: Brazil Rusia India China Afrika Selatan Mesir Ethiopia Iran Uni Emirat Arab Indonesia Lihat gambar Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada KTT BRICS 2024.
Selain itu, pada Januari 2025, 8 negara akan menjadi mitra BRICS: Belarus Bolivia Kuba Kazakhstan Malaysia Thailand Uganda Uzbekistan Uzbekistan
Kedelapan negara pengamat ini, meski belum resmi menjadi bagian dari blok tersebut, akan menerima dukungan dari anggota BRICS.
Namun, menjadi mitra berarti selangkah lebih dekat menuju keanggotaan penuh di masa depan. Apa itu BRICS?
Mengutip Britannica, istilah BRICS awalnya merujuk pada sekelompok negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi pesat.
Jika pertumbuhan ini dipertahankan, negara-negara tersebut akan menjadi pelaku ekonomi dominan di abad ke-21.
Dibentuk pada tahun 2009, nama BRICS diambil dari nama anggota pertamanya, Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.
Sejak saat itu, nama tersebut diadopsi sebagai nama organisasi antar pemerintah resmi yang bertujuan untuk menciptakan integrasi dan koordinasi ekonomi dan geopolitik yang lebih kuat di antara para anggotanya. Ekspansi dan inisiatif ekonomi
Untuk bergabung dengan BRICS, anggota baru harus disetujui oleh seluruh anggota saat ini.
Pada KTT BRICS 2023 di Afrika Selatan, BRICS mengundang Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Mesir, Ethiopia, dan Argentina sebagai anggota baru.
Semua negara tersebut setuju untuk bergabung kecuali Argentina.
Tak lama setelah menjadi presiden Argentina, Javier Millay mengumumkan bahwa negaranya tidak akan bergabung dengan organisasi tersebut.
Nama informal BRICS+ digunakan untuk menggambarkan perluasan organisasi ini.
Menurut Eastasiaforum.org, Indonesia telah dianggap sebagai kandidat anggota penuh BRICS sejak tahun 2011.
Namun, usai menghadiri KTT BRICS di Afrika Selatan, Kamis (24/8/2023), mantan Presiden Jokowi mengaku masih mempertimbangkan untuk bergabung dengan Indonesia.
“Kita mau belajar dan hitung dulu,” kata Jokowi mengutip artikel Tribunnews pada 28 Agustus 2023.
“Kami tidak ingin terburu-buru,” tambahnya.
(geosurvey.co.id)