Dilansir Jurnalis Tribunnews, Choirul Arifin
geosurvey.co.id, JAKARTA – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan sektor kesehatan di Indonesia menghadapi permasalahan rendahnya jumlah dokter di Indonesia dibandingkan jumlah penduduk.
Rasio dokter Indonesia saat ini adalah 0,47 per 1.000 penduduk.
“Angka ini jauh dari standar WHO yang menetapkan angka 1 dalam 1.000 penduduk. Ini bukan sekedar angka, ini gambaran nyata kesenjangan pelayanan kesehatan,” kata Menteri Live melalui pesan tertulis. disebutkan di atas. Selasa, 31 Desember 2024.
Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa Pemerintah akan terus menambah jumlah dokter di Indonesia guna memenuhi standar minimal WHO.
“Penundaan ini harus kita ikuti. “Ini perjuangan yang panjang, tapi bukan tidak mungkin,” kata Budi Gunadi Sadikin dalam Majelis Kesehatan (Rakerkesnas) April 2024.
Studi Kedokteran
Untuk mendukung gagasan membangun efisiensi pelayanan, Kementerian Kesehatan mengumumkan program komputer untuk menjamin ketersediaan tenaga medis dari daerah termiskin.
Pada tahun 2024, sekitar 966 beasiswa akan diberikan kepada mahasiswa SMA dan kedokteran dari DTPK. Harapannya, para dokter ini bisa kembali ke tempat kelahirannya, dan menjadi pejuang kesehatan di negaranya.
Selain itu, sekitar 2.330 dokter dan tenaga kesehatan telah ditempatkan di puskesmas terpencil melalui Program Khusus.
Upaya ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis.
Namun, penambahan 1.023 hibah untuk dokter dan spesialis – selain 788 hibah dari LPDP, merupakan indikasi jelas bahwa pemerintah tetap bertahan.
Departemen Kesehatan berfokus pada bidang tertentu seperti kanker, penyakit jantung, dan kesehatan ibu dan anak melalui 170 dokter spesialis.
Kementerian Kesehatan juga mempersilakan mereka yang jauh dari Indonesia untuk kembali ke negaranya.
Melalui program pertukaran dokter ke luar negeri, sebanyak tujuh dokter yang bekerja di luar negeri kembali mengabdi pada negaranya.
Dibukanya kursus internasional di Departemen Kesehatan Politeknik Kesehatan juga menjadi tanda bahwa Indonesia ingin menjawab permasalahan dunia.
Sebagai bagian dari penyampaian layanan kesehatan bersama, untuk memastikan daerah terpencil memiliki akses terhadap dokter spesialis, Pemerintah melakukan hal ini melalui Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dengan melatih rumah sakit sebagai koordinator utama (RSPU), sebuah inisiatif informasi dari Kementerian. . Kehidupan. .
Pada tahap pertama, proyek ini membuka enam bidang keahlian besar, seperti jantung dan pembuluh darah di RSJPD Harapan Kita, neurologi di RS PON, pediatri di RSAB Harapan Kita, onkologi radiasi di RSK Dharmais, oftalmologi di RSM Cicendo, dan ortopedi- menyiksa. ke RSO Dr. Soeharso.
Dengan program yang didanai penuh dari pemerintah, warga akan belajar di RSPPU dan jaringan rumah sakitnya di berbagai wilayah Indonesia. Mengubah kualitas hidup manusia
Untuk menjawab tantangan dunia perkembangan teknologi, diciptakanlah platform digital bernama Plataran Sehat dan saat ini memiliki 1,4 juta pengguna terdaftar.
Situs ini merupakan wadah bagi para dokter dan tenaga kesehatan untuk melanjutkan pendidikan guna meningkatkan keterampilan dan memberikan berbagai pelatihan gratis untuk memudahkan tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan dalam melaksanakan manfaat Kelompok Kredit Khusus (SKP).
Hingga akhir tahun ini, sebanyak 8,9 juta sertifikat telah diterbitkan, yang menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Kementerian Kesehatan selalu berupaya menjamin kualitas pelatihan dokter dan kesehatan dengan mensertifikasi 180 pelatih.
Lembaga-lembaga tersebut antara lain pusat pengajaran, unit pengajaran di rumah sakit umum dan lembaga pendidikan swasta, sekolah menengah atas, dan praktek swasta.
Hal ini dilakukan untuk menjamin pelatihan sesuai standar pendidikan, sehingga setelah mengikuti pelatihan, tenaga medis dan kesehatan mempunyai keterampilan agar siap menghadapi tantangan di lapangan.
Langkah lainnya adalah dengan menerapkan Surat Tanda Registrasi (STR) bagi tenaga medis dan kesehatan secara gratis, sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023.
Hal tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada para dokter dan tenaga kesehatan yang terus memberikan diri pada sektor kesehatan di Indonesia.
Plt. Direktur Kesehatan Yuli Farianti mengatakan pergantian HRK merupakan langkah besar.
“Tetapi untuk benar-benar melihat pemerataan dan kualitas layanan kesehatan, diperlukan lebih dari sekedar program di atas kertas,” katanya.
Ia mengatakan kerjasama kelompok, pengetahuan anggaran dan proses evaluasi menjadi pilar utama keberhasilan proyek ini.
Selain menambah jumlah dokter dan tenaga kesehatan, HRK juga melakukan perubahan untuk menjamin kualitas dan keberlanjutan layanan kesehatan di Indonesia.
“Departemen Kesehatan akan terus memenuhi kebutuhan HRK guna memenuhi kebutuhan mendesak KJSU-KIA melalui kerjasama dokter dalam dan luar negeri, terutama di negara-negara yang memiliki tingkat pelayanan kesehatan yang tinggi, seperti Tiongkok dan Jepang,” Yuli Farianti.