Laporan jurnalis geosurvey.co.id, Fahdi Fahlevi
geosurvey.co.id, JAKARTA – Sinergia Animal, lembaga kesejahteraan hewan, memaparkan laporan pemanfaatan kandang anjing.
Laporan Bebas Kandang terbaru yang dirilis oleh Sinergia Animal menunjukkan bahwa banyak perusahaan di Asia tidak memenuhi komitmen mereka untuk mengakhiri penggunaan telur keramba pada tahun 2025.
Dalam laporannya, Sinergia Animal meneliti 78 perusahaan di India, india, Jepang, Malaysia, dan Thailand.
Sekitar 50 dari mereka berisiko tidak memenuhi janji mereka untuk menghentikan penggunaan telur dengan metode kontroversial yang sudah dilarang di banyak negara.
“Asia adalah penghasil telur terbesar di dunia. Jutaan ayam dikurung dalam kandang yang menghalangi mereka untuk berjalan, melebarkan sayapnya sepenuhnya, atau menghambat perilaku alaminya,” kata Pakrosa, Direktur UU Peternakan, dalam keterangan tertulisnya. , Jumat (1/11/2024).
Kami mendesak perusahaan-perusahaan ini untuk memenuhi janji mereka untuk beralih ke sistem bebas kandang pada tahun 2025,” tambahnya.
Di sisi lain, 34,61 persen perusahaan yang dianalisis (27 dari 78 perusahaan) menceritakan kemajuan mereka di negara-negara Asia.
Ada dua perusahaan yang sepenuhnya beralih ke telur tanpa kandang di Asia atau secara nasional.
“Peningkatan transparansi ini menunjukkan tren positif menuju kesejahteraan hewan yang lebih baik dan meningkatkan kepercayaan konsumen,” kata Tala.
Laporan ini juga menyoroti kemajuan di antara produsen telur di Thailand dan Indonesia.
Dari 50 produsen yang disurvei, 11 (22%) beralih ke sistem produksi yang sepenuhnya bebas kandang.
“Data yang kami kumpulkan dapat membantu perusahaan berinteraksi dengan produsen untuk memenuhi kewajiban bebas kandang mereka,” jelas Tan.
Selain itu, perusahaan yang kesulitan memperoleh telur bebas sarang dapat membeli kredit dari sistem “Impact Incentive”.
Negara-negara di benua Asia yang memproduksi 64% telur dunia secara bertahap sudah mulai meninggalkan penggunaan kandang.
Bhutan, Tiongkok, Indonesia dan Thailand telah memiliki standar bebas kandang, dan lebih dari 2.600 perusahaan di seluruh dunia, termasuk 318 di Asia, telah berkomitmen untuk menerapkan standar bebas kandang.
Sinergia Animal sendiri mengkategorikan perusahaan menjadi dua kelompok yaitu Red Flag. Grup ini merupakan perusahaan yang telah berkomitmen untuk bebas kandang pada tahun 2025, namun tidak melaporkan kemajuannya.
Lalu ada bendera oranye, yaitu perusahaan yang melaporkan kemajuan di negara lain, namun tidak di Asia.
“Mereka masih punya waktu untuk bertindak, waktu hampir habis. Kami mendorong konsumen untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan-perusahaan ini,” tutup Tan.