geosurvey.co.id – Ir. Shakti Wahu Trenggono, MM, IPU. Adalah Menteri Kelautan dan Perikanan RI di pemerintahan Merah Putih Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuminga.
Sakti Wahyu Trenggono juga sebelumnya menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan kedelapan pemerintahan Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo yang dilantik pada 23 Desember 2020.
Ia kemudian menggantikan menteri sebelumnya Edhi Prabowo.
Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Ir. Shakti Wahu Trenggono, MM, IPU. Dilantiknya Insinyur baru di PSPPI FT UGM periode II tahun 2020 (semester ganjil tahun ajaran 2020/2021), Program Studi Profesi Insinyur Fakultas Teknik UGM, sebagaimana diumumkan dalam website FT UGM.
Shakti Wahyu Trenggono lahir pada tanggal 3 November 1962 di Semarang, Jawa Tengah.
Ir. Shakti Wahu Trenggono, MM, IPU. Ia dikenal memperoleh gelar sarjana teknik industri dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1986.
Shakti Wahu Trenggono melanjutkan studi di kampus yang sama dengan spesialisasi manajemen dan lulus pada tahun 2006.
Nama Shakti Vahyu Trenggono memang bukan barang baru di dunia politik.
Shakti Wahu Trenggono merupakan Bendahara Partai Amanat Nasional (PAN) pada tahun 2009 hingga 2013.
Sakti Time Trenggono memilih jalur independen usai keluar dari PAN.
Oleh karena itu, Shakti Time Trenggono diketahui menjadi tim pemenangan Joko Widodo saat masih menjabat Wali Kota Surakarta.
Shakti Wahu Trenggono diangkat menjadi Wakil Menteri Pertahanan pada tahun 2019.
Sakti Wahu Trenggono sebelumnya dikenal sebagai pengusaha di industri telekomunikasi, lapor Indonesia.go.id.
Shakti Wahyu Trenggono dijuluki Raja Menara.
Pasalnya, Sakti Time Trenggono memiliki perusahaan menara telekomunikasi, PT Solusindo Krisi Pratama – pemilik menara asal Indonesia.
Sakti Wahu Trenggono merupakan salah satu raksasa di industri telekomunikasi.
Perusahaan ini merupakan yang terbesar dalam industrinya di Indonesia dan memiliki lebih dari 14.000 menara.
Sejak tahun 2005 hingga 2016, Sakthi Wahu Trenggono ditunjuk sebagai CEO Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi.
Berdasarkan TribuneNewsWiki.com, Sakti Wahu Trenggono menjabat sebagai Komisaris Utama PT Technology Research Global Investama pada tahun 2010 hingga 2016. Riwayat pekerjaan
2020–sekarang: Menteri Perekonomian Kelautan dan Perikanan
2019-2020: Wakil Menteri Pertahanan Negara
2018–sekarang: PT Merdeka Copper Gold Tbk (Komisaris)
2009–sekarang: PT Solusindo Krisi Pratama – Menara Indonesia (Komisaris Utama)
2004 – Saat ini menjadi anggota Dewan Sekolah MBA School of Business Management ITB
2010 – 2016: PT Technology Research Global Investama (Komisaris Utama)
2005 – 2016: Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi (Presiden Umum)
2000 – 2009: PT Solusindo Krisi Pratama – Menara Indonesia (Direktur Utama)
1995 – 1997 : Direktur Perencanaan dan Pengembangan INKUD
1992 – 1995: Grup Astra (CEO MIS dan Pengembangan Bisnis Federal Motor)
1988–1992: Manajer MIS Federal Motor
1986–1988: Analis Sistem, Federal Motors, Menteri Terkaya
Menteri dengan kekayaan tertinggi adalah Shakti Wahu Trenggono yang menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Wahoo diperkirakan memiliki total aset senilai Rp 2,6 triliun.
Eric Thohir, saat itu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan aset Rp 2,3 triliun.
Berdasarkan e-LHKPN, Sakti Wahu Trenggono menduduki peringkat teratas menteri terkaya di Kabinet Merah Putih.
Berdasarkan laporan tertanggal 26 Maret 2024, Trenggono memiliki kekayaan bersih sebesar Rp2.665.900.513.951 (Rp2,6 triliun).
Dia melaporkan kepemilikan 48 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Bekasi, Sragen, Cianjur, Jakarta Selatan, Buleleng, Boyolali, Karanganyar, dan Sleman senilai Rp91.027.827.055.
Pengurus Partai Gerindra juga mencatat tiga kendaraan, antara lain Audi RS 5 tahun 2015, sepeda motor Honda Beat tahun 2018, dan Mini Cooper S Countryman F60 tahun 2023.
Total nilai kendaraan Trenggono adalah Rp 1.813.250.000.
Trenggono juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp22.958.500.000; Surat Berharga Rp 2.227.009.518.100; Kas dan setara kas Rp 156.109.589.895; dan aset lainnya Rp 166.981.828.901. Menteri Kelautan dan Perikanan Shakti Wahu Trenggono (geosurvey.co.id/Ilham Rian Pratama)
Kekayaan Shakti Wahu Trenggono mencapai Rp 2.665.900.513.951.
Jumlah tersebut terungkap dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (LHKPN KPK) tertanggal 26 Maret 2024.
Kekayaan Trenggono sebagian besar didominasi oleh tanah dan bangunan.
Sakti Wahu Trenggono memiliki 48 kavling dan bangunan yang tersebar di berbagai kabupaten/kota mulai dari Selman, Jakarta, Bekasi, Sri Lanka hingga Bali.
Aset terbesar kedua ada pada bagian surat berharga yang mencapai Rp2.227.009.518.100.
Untuk kas dan setara kas senilai Rp 156.109.589.895.
Sisa harta kekayaan yang tercatat dalam LHKPN adalah sebesar Rp166.981.828.901.
Meski kekayaannya mencapai triliunan rupee, Trenggono hanya memiliki 3 kendaraan bermotor di garasinya.
Shakti Wahu Trenggono memiliki satu kendaraan roda dua dan dua kendaraan roda empat.
Dalam laporan LHKPN, Trenggono menyita sepeda motor Honda Beat tahun 2018.
Sepeda motor besutan pabrikan asal Jepang tersebut saat ini dibanderol dengan harga Rp 3.250.000.
Perlu diketahui, harga New Honda Beat 2024 berkisar Rp 18 hingga 19 jutaan.
Untuk kendaraan roda empat, Trenggono memiliki mobil mewah Audi RS 5 keluaran tahun 2015.
Sedan tersebut dibanderol dengan harga Rp 800.000.000.
Mobil mewah terakhir dengan merek minibus Mini Cooper S Countryman F60 tahun 2023.
Mobil produksi British Motor Corporation (BMC) ini dibanderol Rp 1.010.000.000.
Trenggono menerima ketiga kendaraan tersebut berdasarkan hasil.
Barang bergerak milik pengusaha asal Jawa Tengah itu masih ada.
Nilai totalnya mencapai Rp 22.958.500.000. Namun belum diketahui apa bentuk harta karun tersebut.
Berikut rincian kekayaan Shakti Wahu Trenggono seperti dikutip dari kkp.go.id:
II. Detail Properti
A. Tanah dan Bangunan RP 91 027 827 055
1. Tanah dan bangunan seluas 176 meter persegi/77 meter persegi di kabupaten/kota Bekasi, hasil produksi sendiri Rp. 529.176.000
2. Tanah dan bangunan seluas 140 meter persegi/54 meter persegi di kabupaten/kota Bekasi, hasil produksi sendiri Rp. 363.722.000
3. Kavling 3000 M2 di Kabupaten/Kota Srigen, Produk Sendiri Rp. 309.000.000
4. Kavling 1500 M2 di Kabupaten/Kota Srigen, Produk Sendiri Rp. 123.000.000
5. Tanah seluas 2500 meter persegi di Kabupaten/Kota Srigen, hasil milik sendiri RP. 940.066.000
6. Kavling 1050 M2 di Kabupaten/Kota Srigen, Produk Sendiri Rp. 96.990.000
7. Tanah dan bangunan seluas 1.145 meter persegi/600 meter persegi di Kabupaten/Kota Bekasi, hasil produksi sendiri Rp. 4.248.725.000
8. Tanah seluas 600 meter persegi di kabupaten/kota bekasi, hasil milik sendiri RP. 1.755.000.000
9. Tanah dan bangunan seluas 293 m2/89 m2 di kabupaten/kota Cianjur, hasil produksi sendiri Rp. 698.703.000
10. Kavling 300 M2 di Kabupaten/Kota Srijane, Produk Sendiri Rp. 30.900.000
11. Bangunan seluas 31,59 meter persegi di kabupaten/kota Jakarta Selatan, hasil produksi sendiri Rp. 679.434.000
12. Tanah dan bangunan seluas 252 meter persegi/132 meter persegi di kabupaten/kota Bekasi, hasil produksi sendiri Rp. 739.232.000
13. Tanah 255 meter persegi di kabupaten/kota bekasi, hasil sendiri Rp. 745.875.000
14. Tanah di kabupaten/kota bekasi 600 meter persegi, hasil sendiri Rp. 1.755.000.000
15. Tanah dan bangunan seluas 479 meter persegi/234 meter persegi di kabupaten/kota Jakarta Selatan, hasil produksi sendiri Rp. 12.224.297.000
16. Tanah 900 meter persegi di kabupaten/kota bekasi, hasil sendiri Rp. 3.102.500.000
17. Luas 1.575 meter persegi di Kabupaten/Kota Srigen, hasil sendiri RP. 75.600.000
18. Kavling 1200 Meter Persegi di Kabupaten/Kota Srigen, Hasil Milik Sendiri Rp. 98.400.000
19. Kavling 1460 M2 di Kabupaten/Kota Srijane, Hasil Milik Sendiri Rp. 70.080.000
20. Luas 5.515 meter persegi di Kabupaten/Kota Srigen, hasil sendiri RP. 274.512.000
21. Tanah dan bangunan seluas 192 meter persegi/54 meter persegi di Kabupaten/Kota Bekasi, hasil produksi sendiri Rp. 496.026.000
22. Luas Kavling 15000 meter persegi di Kabupaten/Kota Buleleng, hasil produksi sendiri Rp. 720.000.000
23. Tanah seluas 20.000 meter persegi di kabupaten/kota Buleleng, hasil produksi sendiri Rp. 960.000.000
24. Tanah seluas 10.000 meter persegi di kabupaten/kota Buleleng, hasil milik sendiri Rp. 480.000.000
25. Tanah dan bangunan seluas 900 meter persegi/199 meter persegi di kabupaten/kota Bekasi, hasil produksi sendiri Rp. 2.861.300.000
26. Tanah dan bangunan seluas 300 meter persegi/189 meter persegi di Kabupaten/Kota Bekasi, hasil produksi sendiri Rp. 1.104.300.000
27. Kavling 1.740 Meter Persegi di Kabupaten/Kota Boyolali, Hasil Milik Rp. 117.273.000
28. Tanah Luas 1880 m2 di Kabupaten/Kota Boyolali, hasil sendiri Rp. 72.980.000
29. Kavling 1.840 M2 di Kabupaten/Kota Boyolali, Hasil Milik Rp. 217 043 200
30. Kavling 4500 Meter Persegi di Kabupaten/Kota Boyolali, Hasil Milik Sendiri Rp. 121.500.000
31. Kavling 2080 Meter Persegi di Kabupaten/Kota Boyolali, Hasil Milik Rp. 163.968.000
32. Tanah seluas 2000 meter persegi di kabupaten/kota Boyolali, hasil milik sendiri RP. 221.400.000
33. Tanah seluas 2320 meter persegi di Kabupaten/Kota Boyolali hasil produksi sendiri Rp. 76.800.000
34. Tanah seluas 2291 m2 di kabupaten/kota Karanganyar hasil sendiri RP. 61.857.000
35. Tanah dan bangunan seluas 153 meter persegi/54 meter persegi di Kabupaten/Kota Bekasi, hasil produksi sendiri Rp. 404.298.000
36. Tanah dan bangunan seluas 1403 meter persegi/322 meter persegi di Kabupaten/Kota Jakarta Selatan, hasil milik sendiri Rp. 15.104.825.000
37. Kavling 3000 Meter Persegi di Kabupaten/Kota Srijane, Hasil Milik Sendiri Rp. 108.000.000
38. Kavling 1500 Meter Persegi di Kabupaten/Kota Srigen, Hasil Milik Sendiri Rp. 154.500.000
39. Tanah dan bangunan seluas 584 meter persegi/328 meter persegi di kabupaten/kota Jakarta Selatan, hasil produksi sendiri Rp. 6.339.280.000
40. Kavling 1500 Meter Persegi di Kabupaten/Kota Srigen, Hasil Milik Sendiri Rp. 123.000.000
41. Gedung seluas 31,6 meter persegi di kabupaten/kota Jakarta Selatan, hasil produksi sendiri Rp. 679.434.000
42. Gedung seluas 105,35 meter persegi di Jakarta Selatan/Kota, produk sendiri Rp. 2 505 689 855
43. Tanah seluas 226 meter persegi di kabupaten Sleman/Miasto, hasil milik sendiri RP. 97.006.000
44. Kavling 506 m2 di Kabupaten/Kota Sleman, Produk Sendiri RP. 32.384.000
45. Luas 1.153 meter persegi di Kelurahan Sleman/Miasto hasil sendiri RP. 168.128.000
46.Tanah dan bangunan seluas 501 meter persegi/232 meter persegi di kabupaten/kota Jakarta Selatan, hasil produksi sendiri Rp. 23.776.723.000
47. Tanah dan bangunan seluas 700 meter persegi/350 meter persegi di Kabupaten/Kota Bekasi, hasil produksi sendiri Rp. 2.883.100.000
48. Tanah di kabupaten/kota bekasi 900 meter persegi, hasil sendiri 2.116.800.000
B. Alat dan mesin angkut RP. 1.813.250.000
1. Mobil Audi RS 5 sedan 2015 hasil sendiri RP. 800.000.000
2. Motor, Honda Kalahkan Solo 2018, Hasil Sendiri RP. 3.250.000
3. Mobil Minibus Mini Cooper S Countryman F60 Tahun 2023, Hasil Sendiri RP. 1.010.000.000
C. Barang bergerak lainnya R.P. 22.958.500.000
D. Surat Berharga RP 2227009518100
E. Kas dan setara kas Rp. 156.109.589.895
F. Properti lainnya Rp 166.981.828.901
Jumlahnya Rp. 2 665 900 513 951
Ketiga. Pinjaman Rp. ,
IV. Jumlah Gudang (II-III) RP. 2 665 900 513 951
(geosurvey.co.id/Ika Wahuningsih, TribunnewsWiki.com)