geosurvey.co.id – Perdana Menteri Irak Muhammad Shia al-Sudani menolak pengaduan Israel ke Dewan Keamanan PBB terkait pembenarannya atas serangan di tanah Irak.
Israel mengklaim serangan itu ditujukan pada kelompok perlawanan Irak yang menargetkan Israel untuk mendukung Palestina.
“Dewan menggarisbawahi penolakan keras Irak terhadap tuduhan yang dibuat oleh otoritas Israel dan ditujukan kepada Irak,” kata Mohammed Shia al-Sudani pada sidang reguler ke-47 Dewan Menteri Irak, Selasa (19/11/2024). Dari Kantor Berita Irak (INA).
Serangan Israel ke wilayah Irak dipandang sebagai upaya memperluas perang di wilayah tersebut.
Pernyataan tersebut merujuk pada penolakan Irak untuk ikut perang, namun tetap teguh pada pendiriannya untuk mencari bantuan bagi rakyat Palestina dan Lebanon.
“Irak menolak ancaman-ancaman tersebut, dan keputusan mengenai perang dan perdamaian adalah keputusan yang dibuat oleh negara Irak. Tidak ada pihak yang boleh kehilangan hak tersebut,” ujarnya.
Menurut pernyataan itu, perdana menteri Irak mengadakan pertemuan darurat dengan Dewan Menteri Keamanan Nasional pada hari Selasa untuk memantau perkembangan dan mengkonfirmasi posisi Irak.
Senin (18/11/2024) lalu, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengunggah pesan kepada Dewan Keamanan PBB di platform media sosial X, di mana ia mengatakan Israel berhak menyerang wilayah Irak.
“Israel mempunyai hak yang melekat untuk membela diri… untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi dirinya dan warganya dari permusuhan yang sedang berlangsung akibat perlawanan Islam di Irak,” tulisnya. Jumlah korban di Jalur Gaza
Israel, dengan dukungan Amerika Serikat dan banyak negara Eropa, terus menduduki Jalur Gaza.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (20/11/2024) jumlah korban jiwa warga Palestina lebih dari 43.972 orang dan 103.008 orang luka-luka serta 1.147 kematian dilaporkan di wilayah Israel. . Al Maydeen.
Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa dengan berdirinya Israel di Palestina pada tahun 2023. 1948;
Setelah menukar 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023, Israel mengklaim 101 sandera hidup atau mati di Jalur Gaza dan masih ditahan oleh Hamas.
(geosurvey.co.id/Unitha Rahmayanti)
Berita lain tentang konflik Palestina vs Israel