geosurvey.co.id – Pemerintah Iran dikabarkan sedang mempersiapkan serangan yang “mutlak dan menyakitkan” untuk menanggapi serangan Israel baru-baru ini di wilayahnya.
Kabar ini mencuat setelah sumber anonim yang mengetahui hal tersebut mengungkap rencana Iran menyerang Israel pada Kamis (31 Oktober 2024).
Dalam laporannya, orang yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengungkapkan, serangan Iran kemungkinan besar akan dilakukan menjelang pemilihan presiden AS pada 5 November mendatang.
“Respon Republik Islam Iran terhadap agresi rezim Zionis akan bersifat pasti dan menyakitkan, mungkin sebelum pemilihan presiden Amerika Serikat pada tanggal 5 November,” kata sebuah laporan anonim yang dikutip oleh “The Times of Israel”.
Pemerintah Iran belum mengonfirmasi rencana serangan ini, namun Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei sebelumnya telah memberikan pengukuran atas serangan Israel ke negaranya.
Ia mengatakan serangan-serangan tersebut tidak boleh “dilebih-lebihkan atau diremehkan” dan tidak menjanjikan hasil yang segera.
“Tinggal bagi pihak berwenang di Iran untuk menentukan bagaimana menyampaikan kekuatan dan kemauan rakyat Iran kepada rezim Israel dan mengambil tindakan yang melayani kepentingan bangsa dan negara ini,” kata Khamenei. Jenderal IRGC: Israel akan mendapat konsekuensi yang pahit
Serangan tersebut merupakan balasan atas serangan udara yang dilakukan Israel yang menargetkan fasilitas militer Iran di Teheran, Khuzestan dan Ilam.
Pemerintah Iran melaporkan tidak ada kerusakan akibat serangan itu.
Namun menurut media lokal, pertahanan udara Iran berhasil menembak jatuh sejumlah drone yang memasuki wilayah udara Teheran.
Bahkan pemerintah Iran juga menilai serangan Israel sangat lemah. Pasalnya, serangan udara Israel dianggap kembang api atau kembang api.
Namun, Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, mengatakan Israel akan menghadapi konsekuensi pahit atas serangan pekan lalu.
“Israel telah gagal mencapai tujuan buruknya,” katanya.
“Ini adalah tanda kesalahan perhitungan dan ketidakberdayaan. Namun akan ada konsekuensi yang sangat pahit bagi Israel,” tambah jenderal tersebut. AS meminta Iran untuk tidak bertindak
Menanggapi pengumuman rencana Iran menyerang Israel, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin langsung melayangkan peringatan keras kepada Iran.
Austin mendesak Iran untuk tidak melakukan kesalahan dalam menanggapi serangan Israel.
Dalam kesempatan itu, Austin juga menegaskan kembali komitmen kuat Amerika Serikat terhadap keamanan Israel dan dukungan terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri.
Amerika Serikat telah mengancam bahwa mereka tidak akan ragu untuk memberikan konsekuensi yang menyakitkan jika Iran memutuskan untuk membalas.
“Saya telah menekankan bahwa Amerika Serikat mempunyai posisi yang baik untuk membela pasukan dan fasilitas Amerika di seluruh kawasan, dan saya telah menegaskan bahwa Iran tidak boleh membuat kesalahan dalam menanggapi serangan Israel, yang mengakhiri ini harus menjadi pertukaran,” Austin menulis. di jejaring sosial. Media, lapor Anadolu.
(geosurvey.co.id/ Namira Junia)