geosurvey.co.id – Rusia terus menambah jumlah pasukannya untuk meningkatkan kekuatan militernya selama perang dengan Ukraina.
Tahun ini, Menteri Pertahanan Andrey Belousov mengatakan Rusia telah menambah lebih dari 400.000 personel militer ke dalam angkatan bersenjatanya.
Belousov menginformasikan hal tersebut kepada Presiden Vladimir Putin di Moskow pada Senin (16/12/2024).
Seperti dikutip Russia Today, Belousov mengklaim sekitar 1.200 orang secara sukarela mendaftar wajib militer setiap hari, katanya.
“Kami melanjutkan pekerjaan sistematis kami untuk merekrut personel militer. Sejak awal tahun ini, lebih dari 427.000 prajurit telah direkrut,” kata Belousov.
Ia mencontohkan, salah satu tugas utama TNI saat ini adalah tidak kehilangan momentum dan terus menarik rekrutmen, serta memperkenalkan teknologi baru terkait pelatihan personel yang belajar dari pengalaman tempur selama operasi militer khusus.
Di masa lalu dilaporkan bahwa lebih dari 300.000 tentara Rusia telah menjalani pelatihan semacam itu di batalyon cadangan.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di surat kabar Krasnaya Zvezda awal bulan ini, Kolonel Jenderal Ivan Boblatsev, kepala Direktorat Pelatihan Tempur Utama Angkatan Bersenjata Rusia, mengatakan bahwa taktik pelatihan batalyon cadangan terus disesuaikan berdasarkan pengalaman tempur. Ukraina. Kontradiksi.
Pada bulan September, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perintah untuk meningkatkan jumlah personel angkatan bersenjata menjadi 2,39 juta, termasuk 1,5 juta wajib militer.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjelaskan pada saat itu bahwa keputusan tersebut didasarkan pada semakin banyaknya ancaman yang dihadapi Rusia saat ini, termasuk “situasi yang sangat bermusuhan di perbatasan baratnya dan ketidakstabilan di perbatasan timurnya.”
Perintah ini mulai berlaku pada 1 Desember. Tentara Rusia diperkirakan akan bertambah menjadi 2,2 juta pada Desember 2023, termasuk 1,32 juta wajib militer, di tengah konflik di Ukraina dan ekspansi NATO yang terus berlanjut ke perbatasan Rusia.
Belousov tidak menyebutkan jumlah total pasukan Rusia yang ikut serta dalam operasi militer di Moskow.
Rusia juga tidak menyatakan kerugian yang ditimbulkan dalam konflik dengan Kiev. Namun, menurut menteri tersebut, militer Ukraina akan kehilangan lebih dari setengah juta tentara pada tahun 2024 dan lebih dari satu juta tentara pada tahun 2022 seiring dengan meningkatnya konflik. Ilustrasi: tentara Rusia. Pada akhir tahun 2024, Rusia akan menambah 180.000 personel, sehingga total militer aktifnya menjadi 1,5 juta (Telegram/NCO Rusia).
Dia mengatakan bahwa tidak seperti tentara Rusia, yang terus menambah jumlah pasukan, tentara Ukraina sangat terkuras, dengan kurang dari 50 persen pasukannya saat ini dikerahkan ke posisi garis depan.