geosurvey.co.id – Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant mengancam akan membalas serangan Iran dengan serangan yang mematikan, tepat, dan tiba-tiba.
“Respon Israel terhadap serangan rudal Iran akan mematikan, tepat dan mengejutkan,” kata Yoav Galant dalam pidatonya di hadapan anggota Unit 9900 Divisi Intelijen, Rabu (9/10/2024).
Iran menembakkan rudal yang menargetkan pasukan Israel pada 1 Oktober 2024, yang disebut sebagai pembalasan atas pembunuhan para pemimpin Hamas dan Hizbullah serta seorang jenderal Garda Revolusi Iran.
Mengomentari serangan tersebut, Yoav Galant mengatakan, “Serangan Iran agresif namun salah.”
Israel diyakini akan berhasil merespons Iran tanpa ada yang tahu.
Dia berkata, “Sebaliknya, serangan kami akan mematikan, tepat dan, yang paling penting, mengejutkan. Mereka (Iran) tidak akan tahu apa yang terjadi atau bagaimana hal itu terjadi. Mereka hanya akan melihat hasilnya.”
Dalam sambutannya, Yoav Galant juga memuji Unit Intelijen ke-9900 yang bertugas mengumpulkan dan menganalisis data kecerdasan visual.
Menurut laporan Jerusalem Post, dia mengklaim bahwa pekerjaan Unit Intelijen 9900 memungkinkan Israel melihat superioritas udara dan kemampuan menyerang di mana saja dengan akurat.
Sebelum melancarkan serangan terhadap Iran, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunda perjalanan Yoav Galant ke Washington untuk bertemu dengan sekutu Israel, pemerintah Amerika Serikat.
Netanyahu dikabarkan tidak mengizinkan Yoav Galant karena harus menelepon Presiden AS Joe Biden terlebih dahulu.
Menurut laporan Gedung Putih, Netanyahu berbicara dengan Joe Biden melalui telepon pada Rabu malam.
Menjelang pembicaraan, Joe Biden secara terbuka memperingatkan Israel agar tidak menyerang program nuklir atau fasilitas minyak Iran.
Menurut laporan media Amerika dan Israel, kini tentara Israel dapat menyerang sasaran militer dan intelijen.
Sementara itu, kantor berita Tasnim yang berafiliasi dengan IRGC melaporkan bahwa militer Iran dilaporkan telah menyiapkan setidaknya sepuluh rencana darurat untuk menanggapi setiap serangan Israel. Serangan balik Iran terhadap Israel
Pada Selasa malam (10/1/2024), Iran menembakkan 180 rudal yang menargetkan pangkalan Mossad, bandara Hatrim dan Nevatim, radar, dan pusat perakitan tank Israel sebagai serangan balasannya terhadap Israel.
Serangan balasan ini terjadi sebagai tanggapan atas pembunuhan Israel terhadap kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan beberapa perwira senior militer Garda Revolusi Iran.
Militer Israel mengakui bahwa beberapa rudal menghantam bandaranya, namun mengklaim bahwa Israel dan koalisi pertahanan pimpinan AS mencegatnya.
Sementara itu, Israel, Amerika Serikat dan sekutunya menuduh Iran mendanai kelompok perlawanan seperti Hizbullah, Hamas, Kataib Hizbullah, Jihad Islam Palestina, dan kelompok lain di Suriah, Irak, dan Lebanon untuk berperang melawan Israel dan sekutunya di wilayah tersebut. . Dituduh. Daerah. Lihat Gambar Gambar ini menunjukkan proyektil yang dicegat oleh Israel di dekat kota utara Baqa al-Gharbiya pada 1 Oktober 2024. – Sirene serangan udara dibunyikan di Israel tengah pada 1 Oktober 2024, sehari setelah tentara melancarkan operasi darat, kata militer. Lebanon Selatan, yang menargetkan situs Hizbullah. “Sirene berbunyi di Israel tengah,” kata tentara, tanpa memberikan rincian mengenai daerah yang terkena dampak. (Foto oleh Ahmed al-Gharbali/Agence France-Presse) Korban jiwa di Jalur Gaza
Saat ini Israel masih terus melakukan agresinya terhadap Jalur Gaza, dengan jumlah korban tewas warga Palestina sejak Sabtu (10/7/2023) hingga Rabu (10/9) bertambah lebih dari 42.010 orang, dan 97.720 lainnya luka-luka. . /2024). Dan menurut Anadolu Agency, terdapat 1.147 kematian di wilayah Israel.
Israel mulai mengebom Jalur Gaza pertama kali setelah Gerakan Perlawanan Palestina (Hamas) melancarkan operasi banjir Al-Aqsa pada Sabtu (10/7/2023) untuk menghadapi pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengklaim masih ada 101 sandera yang masih ditahan oleh Hamas, hidup atau mati, di Jalur Gaza dengan imbalan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023, dengan imbalan 105 sandera.
(geosurvey.co.id/Unita Rahmayanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina-Israel