Israel telah melarang lebih dari 250.000 truk bantuan memasuki Gaza setahun setelah serangan itu.
geosurvey.co.id – Israel telah melarang lebih dari 250.000 kendaraan memasuki Jalur Gaza selama setahun karena pembunuhan tersebut.
PBB pekan lalu memperingatkan bahwa lebih dari 1,8 juta orang di Gaza menghadapi kelaparan yang “berbahaya”.
Israel telah melarang ratusan ribu kendaraan bantuan memasuki Jalur Gaza yang terkepung sejak perang dimulai tahun lalu, kantor pers pemerintah Gaza mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan pada 22 Oktober.
Menyusul banjir Al-Aqsa, Israel memblokir “lebih dari 250.000 barang dan kendaraan bantuan,” katanya.
Ini adalah bagian dari “mempromosikan kebijakan kelaparan dan menggunakannya sebagai senjata perang terhadap warga sipil dan anak-anak, terutama dengan mencegah masuknya makanan, susu formula dan suplemen nutrisi,” tambahnya.
Selama perang, pengungsi Israel berulang kali menyerang truk bantuan yang mencoba mengirimkan pasokan ke Gaza.
Hingga perang dimulai pada Oktober 2023, ratusan truk bantuan menyeberang ke Gaza setiap hari.
Beberapa kelompok hak asasi manusia, termasuk Human Rights Watch (HRW), dan pejabat PBB telah mengkonfirmasi bahwa Israel sengaja melakukan kampanye kelaparan di Jalur Gaza. Kelaparan meningkat di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
PBB pekan lalu memperingatkan bahwa lebih dari 1,8 juta orang di Gaza menghadapi kelaparan “ekstrim”. Karena kampanye kelaparan dan bentuk perang lainnya melawan Gaza, Tel Aviv dituduh melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional (ICJ).
Pernyataan itu muncul ketika Israel terus mengepung dan menghancurkan Jalur Gaza bagian utara berdasarkan apa yang disebut Rencana Umum, yang bertujuan untuk mengusir ratusan ribu warga Palestina di sana sejak awal bulan. .
Lebih dari 500 warga Palestina telah terbunuh di wilayah utara sejak pengepungan kamp pengungsi Jabalia dimulai dua minggu lalu.
Setidaknya delapan orang tewas di Jabalia pada hari Selasa, sehari setelah Israel menyerang sekolah UNRWA di kota utara, menewaskan lebih dari 10 orang dan melukai banyak lainnya.
Israel juga menyerang Gaza selatan pada 22 Oktober, menewaskan sedikitnya lima orang, termasuk anak-anak, di Rafah dan Khan Younis.
Sementara itu, tentara Palestina masih melawan tentara Israel di utara, meski ada kesulitan.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 22 Oktober bahwa mereka telah meledakkan sebuah bom di dekat selusin tentara, menewaskan dan melukai beberapa dari mereka.
Sumber: Buaian