
geosurvey.co.id – Bersenjata Hamas, Brigade Al -Qassam mengatakan sandera Israel terbunuh pada hari Sabtu (23/2024) di Gaza utara.
Tanaman perempuan terbunuh dalam operasi militer Israel di Gaza utara.
Juru bicara al-Qassam Abu Obida mengatakan bahwa hubungan itu dipulihkan setelah beberapa minggu di penculik.
Setelah dikonfirmasi, Brigade Al-Qassam memastikan bahwa sandera Israel terbunuh di wilayah Gaza utara tempat IDF bekerja.
Pernyataan Abu Oberida tidak lagi mengidentifikasi sandera atau menceritakan bagaimana dan kapan dia terbunuh.
Ini disebutkan dari Al Arabiya, tentara Israel memeriksa pesan tersebut.
Selama serangan Hamas tahun lalu, militan mengambil 251 sandera.
Dari jumlah tersebut, 97 orang masih ditahan di Gaza, termasuk 34 orang yang meninggal.
Sebelumnya, operasi militer Israel di tepi utara Gaza dalam 48 jam menewaskan sedikitnya 120 warga Palestina.
Di antara data kematian adalah tujuh anggota keluarga yang rumahnya dipukul pada malam hari di pinggiran Zeitoun, Gaza City, seorang petugas medis.
Sisanya terbunuh dalam serangan Israel yang terpisah di Gaza Tengah dan Selatan.
Pada saat yang sama, pasukan Israel meningkatkan serangan dan pemboman di tepi utara Gaza.
Pasukan Israel mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk mencegah Hamas memulai serangan dan menyatukan kembali di daerah ini.
Menurut Reuters, penduduk setempat mengklaim bahwa mereka takut bahwa tujuan mereka adalah untuk secara permanen melepaskan wilayah tersebut sebagai zona penyama yang ditolak Israel.
Direktur Kamal Adwan Hussam Abu Safiya mengatakan bahwa pemboman Israel akan memaksa staf rumah sakit untuk pindah.
“Kemarin (Jumat), dari malam hari hingga tengah malam, serangan bom segera menargetkan pintu masuk ke ruang gawat darurat dan ruang tunggu beberapa kali,” katanya dalam sebuah pernyataan tertulis.
Serangan itu juga menyebabkan kerusakan yang cukup besar yang mengganggu generator listrik, jaringan pasokan oksigen dan pasokan air, katanya.
Tentara Israel, ketika dia diminta untuk mengomentari Abu Safiya, mengatakan bahwa setelah peninjauan awal “mereka tidak tahu bahwa ada serangan di Rumah Sakit Kamal Adwan”.
Pasukan Israel menambahkan bahwa mereka melakukan segala yang mungkin untuk menghindari jatuhnya korban sipil.
Israel mengatakan Hamas menggunakan rumah sakit dan publik sebagai perisai manusia dan membuat video dan foto publik untuk mendukung klaim.
Hamas menolak tuduhan itu dan menyatakan bahwa partainya tidak menggunakan warga sipil atau fasilitas untuk tujuan militer.
(geosurvey.co.id/whiesa)