
geosurvey.co.id – Angkatan Pertahanan Israel (IDF) menyerang secara brutal pada hari Jumat (1/12/2024) di Rumah Sakit Kamal Advan di Beet Lahia, Gaza Utara.
Serangan darat dilakukan oleh senjata api militer IDF dan kebakaran artileri.
Menurut Kantor Berita Resmi Palestina WAFA, pasukan Israel mengecam blok perumahan di dekat Rumah Sakit Kamal Advan, menyebabkan beberapa warga sipil terbunuh dan terluka.
Dia juga membantu tidak hanya melakukan serangan itu, tetapi juga memblokir fasilitas itu ke segala arah.
Kondisi Rumah Sakit Kamal Advan memburuk, menurut pernyataan resmi Mer-C. Persyaratan medis di strip Gaza meningkat karena gangguan konflik.
Serangan ini bukan pertama kalinya Israel melakukan Israel. Sejak 5 Oktober, tim Netanyahu telah memulai operasi daratan di Gaza Utara.
Dia berpendapat bahwa kelompok Hamas Palestina diserang untuk “mencegah” kenaikan lagi.
Menurut pejabat kesehatan setempat, lebih dari 3.500 orang telah terbunuh dan hilang sejak operasi dimulai. Telah dilaporkan bahwa lebih dari 3.500 orang telah terbunuh dan hilang sejak operasi dimulai. Tim medis secara paksa dikeluarkan
Sebagai akibat dari ancaman Israel, Mer-C, yang dirawat di rumah sakit, harus berjalan 8 kilometer dari Rumah Sakit Kamal Advan ke Jalan Salahuddin.
“Kami meninggalkan Rumah Sakit Kamal Advan, ada dua peringatan (dari Israel) jadi kami meninggalkan Rumah Sakit Kamal Advan, dan mereka masih mengebom Rumah Sakit Kamal Advan,” sebuah pernyataan dari sukarelawan Palestina.
Berapa banyak tim medis yang meninggalkan Rumah Sakit Kamal Advan tidak dijelaskan.
Tetapi menurut juru bicara rumah sakit, masih ada banyak staf medis yang terancam oleh jiwanya saat ia tetap di Rumah Sakit Kamal Advan.
“Dari berita terbaru yang kami dengar, sudah ada 50 martir di rumah sakit, tetapi banyak yang masih terjebak,” kata sukarelawan Mer-C.
“Tolong doakan teman -teman kami, staf medis Kamal Advan dan orang -orang yang masih dirawat di sana,” katanya. Rs.
Kepala Rumah Sakit Kamal Advan, Hussam Abu Safia, menjelaskan kekejaman yang terjadi di rumah sakit dan sekitarnya.
Dia menjelaskan situasi di dalam dan di sekitar rumah sakit sebagai “bencana”.
“Tidak ada ahli bedah yang tersisa, satu -satunya tim medis dalam operasi adalah delegasi medis Indonesia dan tim pertama di mana ia harus mengundurkan diri,” kata Abu Safia.
Selain menyerang, pasukan Israel membatasi gerakan seseorang di rumah sakit.
Sebagai akibat dari gerakan terbatas ini, seorang pengawas rumah sakit Gaza mengatakan dia keluar dari persediaan medis, termasuk kain kasa steril dan.
“Pasokan air telah dipotong dan tidak memiliki makanan selama empat hari berturut -turut,” katanya kepada Swiss Information
UNRWA Lazarini mengatakan yang terluka tidur di rumah sakit yang terkena serangan itu.
“Sisa tempat penampungan UNRWA sangat ramai, dan beberapa pengungsi sekarang harus tinggal di toilet,” katanya.
(geosurvey.co.id / namira unia)